Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Paksa Bayi Makan MPASI hingga Kenyang, Ini Sebabnya

KOMPAS.com - Selama memberikan makanan pendamping ASI (MPASI), tak sedikit orangtua yang mengalami anaknya melakukan GTM alias gerakan tutup mulut.

Kendati demikian, jika si kecil GTM, orangtua diminta untuk tidak memaksa anak menghabiskan makanannya.

Sebab, bisa saja makanan tersebut memang tidak sesuai keinginan dan kebutuhan fisiologis anak.

"Orangtua jangan cenderung memaksakan si bayi untuk menghabiskan makanannya. Karena bisa jadi memaksakan tidak sesuai keinginan dan kebutuhannya, itu sama saja mengabaikan naluri alaminya untuk makan atau berhenti makan," ucap Duta Gizi Indonesia dr Reise Broto Asmoro dalam talkshow kesehatan Kementerian Kesehatan secara virtual, Selasa (23/1/2024), seperti dikutip dari Tribunnews.

Lebih jauh, dilansir dari Child Feeding Guide, memaksa bayi untuk makan juga berpotensi menimbulkan konsekuensi lainnya.

Termasuk salah satunya menyebabkan anak tidak menyukai makanan tersebut lantaran meninggalkan pengalaman buruk baginya. Apalagi, anak-anak sangat mudah mengasosiasikan makanan dan pengalaman tidak menyenangkan yang menyertainya.

Jika anak dipaksa makan lebih banyak, maka emosi negatif dan perasaan tidak nyaman akan rasa kenyang akan diasosiasikan dengan makanan tertentu.

Semakin sering dilakukan, maka akan semakin banyak jenis makanan yang diasosiasikan dengan pengalaman tidak meyenangkan tersebut sehingga dapat berujung pada perilaku picky eater atau pemilih makanan.

Selain itu, memaksa anak makan juga bisa menyebabkan kelebihan makan atau kelebihan berat badan.

Padahal, anak juga harus dikenalkan dengan kemampuan untuk mengenali rasa lapar dan kenyang. Hal ini termasuk salah satu cara bagi mereka memahami sinyal-sinyal tubuh yang memengaruhi energinya.

"Sama saja mengabaikan naluri alaminya untuk makan atau berhenti makan," ucap Raisa. 

Ia menekankan, penting bagi orangtua untuk menerapkan responsive feeding saat memberikan MPASI, yakni memahami faktor kapan, di mana bagaimana, dan oleh siapa.

Tanda anak lapar dan kenyang

Memahami tanda anak lapar dan kenyang mungkin cukup sulit ketika usia anak masih sangat kecil.

Namun, ada beberapa tanda anak lapar yang menurut Reisa sebetulnya mudah dikenali.

Umumnya, anak yang merasa lapar akan merengek, berkeringat, atau mudah menangis. Tanda lainnya bisa juga anak memasukkan jari-jari tangannya ke dalam mulut.

Sementara jika kenyang, anak biasanya akan menghindari saat disodorkan makanan.

"Bisa bergeser atau menjauhi makanan, menggelengkan kepala, atau mendorong piringnya. Itu pertanda dia sudah kenyang," ucapnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/01/25/183400420/jangan-paksa-bayi-makan-mpasi-hingga-kenyang-ini-sebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke