Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Bahasa Tubuh Tanda Tidak Setuju yang Perlu Diperhatikan

KOMPAS.com - Mungkin kamu pernah mengalami rasa bimbang karena tidak tahu apakah lawan bicaramu sepakat dengan apa yang kamu katakan atau tidak. Hal ini memang kerap terjadi di Indonesia, di mana untuk alasan sopan santun, orang kadang tidak secara gamblang menyatakan bahwa dirinya tidak setuju.

Meski demikian, sebenarnya kita bisa membaca persetujuan melalui bahasa tubuh yang mencerminkan perasaan seseorang, terutama jika bahasa tersebut memberikan tanda-tanda ketidaksetujuan yang jelas, seperti alis yang berkerut atau lambaian tangan yang meremehkan. 

Namun, ada juga orang yang pandai menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya, sehingga kita harus lebih memperhatikan bahasa tubuh yang lebih halus untuk memahami maksud mereka.

“Kita mungkin bisa mengontrol pilihan kata-kata. Namun, sedikit ebih sulit jika kita harus mengendalikan nada suara sekaligus menyadari bahasa tubuh ketika kita tidak sepakat,” kata Beth Ribarsky, PhD, profesor komunikasi interpersonal di University of Illinois Springfield, dikutip Best Life. 

“Meskipun kita dapat dengan sengaja mengendalikan komunikasi nonverbal kita (misalnya tersenyum walau kita tidak setuju), banyak perasaan kita yang sebenarnya bocor secara tidak sadar melalui komunikasi nonverbal kita.”

Nah, berikut beberapa petunjuk penting yang dapat kita perhatikan saat berkomunikasi untuk mengerti  delapan bahasa tubuh yang menunjukkan ketidaksepahaman.

1. Menyelipkan bibir ke dalam

Saat kamu berbicara dengan seseorang, perhatikan bibirnya. Jika mereka menggerakkannya ke dalam, itu mungkin menunjukkan ketidaksetujuan.

“Meskipun orang sering menggerakkan bibir atau mulutnya, tapi ketika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak kita sukai, kita mungkin akan menyedot bibir kita ke dalam,” kata Ribarsky. 

"Ini mungkin merupakan cara yang tidak disadari untuk menggigit bibir guna menekan emosi atau menghindari mengatakan sesuatu yang dianggap tidak sopan."

2. Menundukkan kepala atau dagu

Indikator lain yang menunjukkan bahwa seseorang tidak senang dengan apa yang kamu katakan adalah arah kepalanya. Menurut Ali Levine, penyembuh, dan pelatih transformasi mental, jika lawan bicaramu mengarahkan dagunya ke bawah, berarti ada sesuatu yang salah.

“Kebanyakan orang melihat ini sebagai sikap 'pemalu', tapi saat seseorang menundukkan dagu, mereka sebenarnya berkata, 'Saya tidak nyaman, saya tidak mempercayai kamu, saya sedang mencari jalan keluar.'"

Levine melanjutkan, "Dagu diturunkan biasanya berarti: 'Saya tidak menyetujui pendapat yang disampaikan.'"

3. Menggelengkan kepala secara halus

Menurut Ribarsky, indikasi ketidaksetujuan lainnya adalah jika seseorang menggelengkan kepala "tidak" (dari sisi ke sisi) selama percakapan. Hal ini mungkin berbeda antar kebudayaan, karena di India menggelengkan kepala seringkali tanda persetujuan.

"Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, perasaan kita yang sebenarnya sering kali bocor. Jadi, meskipun kamu berusaha untuk tetap lempeng, namun secara tidak sadar mungkin kamu menggelengkan kepala," katanya.

4. Menghindari kontak mata

Menghindari kontak mata dapat menandakan beberapa hal berbeda, termasuk ketidaknyamanan dan juga ketidaksetujuan.

“Meskipun makna kontak mata bervariasi dari satu budaya ke budaya lain, namun kebanyakan budaya memandang kontak mata sebagai minat seseorang untuk terlibat dalam pembicaraan,” kata Ribarsky. “Jika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak kita setujui, kita mungkin menghindari kontak mata.”

5. Mengalihkan pandangan 

Ketika seseorang dengan sengaja berpaling darimu atau tidak menghadap wajahmu secara langsung saat kamu berbicara dengannya, itu pertanda tidak sepakat. Namun bahasa tubuh tidak selalu kelihatan, artinya kita harus memperhatikan untuk mengetahuinya.

“Saat kita menyukai seseorang, kita sering kali secara tidak sadar mengarahkan tubuh kita ke arahnya,” kata Ribarsky. Sehingga jika yang terjadi sebaiknya, maka bisa berarti ia tidak sepaham.

“Dalam percakapan yang tidak ingin kita teruskan lagi, kamu mungkin secara tidak sadar berpaling dari lawan bicaramu,” katanya. "Atau, ini bisa menjadi tindakan yang disengaja dan cara halus untuk menunjukkan bahwa kamu ingin menyudahi pembicaraan."

6. Memperlihatkan "ekspresi mikro"

Courtney Hubscher, MS, LMHC, NCC, dari GroundWork Cognitive Behavioral Therapy, juga menunjuk pada "ekspresi mikro" sebagai tanda ketidaksetujuan bahasa tubuh. Seperti namanya, ini adalah “ekspresi wajah yang singkat dan tidak disengaja”, yang dapat terjadi hanya dalam “sepersekian detik”.

"Hal tersebut dapat mengungkapkan emosi yang mungkin coba disembunyikan oleh seseorang," catat Hubscher. “Beberapa ekspresi mikro yang umum mencakup kilasan kemarahan, ketakutan, rasa jijik, atau keterkejutan."

Ekspresi ini sering kali merupakan reaksi terhadap sesuatu yang coba disembunyikan oleh orang tersebut, seperti kebohongan atau situasi yang tidak nyaman.

7. Mengatupkan bibir

Ketidaksetujuan atau penilaian seringkali dikaitkan dengan mengerucutkan bibir, namun menurut Levine, mengencangkan bibir juga bisa menunjukkan hal tersebut.

Mengencangkan bibir "pada dasarnya adalah ketidaksetujuan atau ketidaksukaan terhadap sesuatu yang dilakukan orang lain," katanya. "Bibir bisa menjadi indikator besar secara umum yang saya yakin sering diabaikan."

8. Mengencangkan rahang

Ketika rahang seseorang semakin menegang saat bercakap-cakap, ini bisa menjadi tanda tidak sepakat atau menahan emosi, menurut Jessica Addeo, terapis okupasi dan dokter sistem saraf.

“Bahasa tubuh dipengaruhi sistem saraf dan emosi,” katanya. "Salah satu tanda spesifik ketidaksepakatan adalah rahang yang menegang, yang merupakan cara sistem saraf mendeteksi adanya "ancaman", kata Addeo. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/01/26/085130820/8-bahasa-tubuh-tanda-tidak-setuju-yang-perlu-diperhatikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke