Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jenuh Berkarya, Hengki Kawilarang Coba Kolaborasi dengan Gen Z

KOMPAS.com - Berkarier menjadi seorang desainer mode selama bertahun-tahun, tentu ada rasa jenuh yang dialami Hengki Kawilarang.

Hengki sudah membuat merek pertamanya di tahun 2001, kemudian meramaikan industri fashion dengan menjadi "darling designer-nya" artis, diva hingga sosialita sampai saat ini.

Kiprahnya di dunia fesyen juga tak main-main. Pria kelahiran 1978 itu juga sempat membuka galeri bersama desainer lain di Singapura, London, Kuala Lumpur, New York, dan beberapa negara lainnya.

Rasa jenuh dalam berkarya pun tak luput ia rasakan. Bahkan, belakangan ini (saat pandemi) dia mengalami stagnan baik dari segi bisnis fesyen, hingga kesulitan mencari inspirasi baru dalam merancang busana.

"Rasa jenuh pasti ada. Karya saya yang biasanya glamor, lalu merasa kok itu-itu saja," kata Hengki kepada Kompas.com saat ditemui di Jakata, beberapa waktu lalu.

Bahkan tak cuma jenuh, Hengki juga sempat merasa stagnan baik dari segi bisnis, hingga inspirasi saat membuat rancangan baru.

Tetapi seiring waktu, dia menyadari kalau ini adalah salah satu fase berkarier yang harus dilalui jika ingin mempertahankan kesuksesan.

Hengki mengakui, dia melihat begitu banyak potensi dari apa yang sudah dia lakukan sejauh ini, terutama dalam menjalin relasi dengan klien-kliennya.

"Sejauh ini pasar saya terlalu kuno terus. Tapi seiring waktu, lama-lama saya menyadari, klien saya bukan hanya ibu-ibu, tapi anak-anak mereka juga,"

"Perubahan situasi ini membuat saya terpacu untuk memberikan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan pasar," lanjut Hengki.

Setelah itu, Hengki berpikir apa yang bisa dia lakukan untuk bertahan di tengah ketatnya persaingan industri mode yang terus berkembang.

Kemudian Hengki Kawilarang berpikir kalau kolaborasi adalah kunci.

Sampai pada akhirnya, di karya terbaru yang bakal dipamerkan di New York Fashion Week Fall Winter 24/25, 10 Februari mendatang, dia menggandeng dua Gen Z untuk berkolaborasi.

Menurutnya, kolaborasi memang bukan lagi hal baru, tetapi dengan menerima masukan dan ide-ide segar dari generasi muda, Hengki menyadari hal itulah yang menjadi titik baliknya untuk terus berkarya di industri fashion.

"Alasan itulah saya menggandeng dua keponakan saya Nabila Ayu dan Audrey Kawilarang untuk memberi sentuhan pada karya saya di NYFW," ujar Hengki.

Ya, beberapa karyanya memang tampak lebih kekinian karena ada sentuhan ide segar dari keponakannya itu.

Pada kolaborasinya, Nabila dan Audrey memberikan sentuhan ide pada busana, desain, motif, aksen sampai padu-padan yang terwujud dalam beberapa looks-nya.

Hengki merasa bersemangat dalam kolaborasi ini, karena banyak hal yang tidak disangka-sangka dan hasilnya memuaskan bagi desainer senior sekelas Hengki Kawilarang.

"Salah satunya pakai warna hitam dan putih. Ini bukan warna saya banget, tetapi hasilnya ternyata menakjubkan dan senang sekali dengan sentuhan baru ini bisa jadi inspirasi dalam berkarya juga," pungkasnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/02/03/201650820/jenuh-berkarya-hengki-kawilarang-coba-kolaborasi-dengan-gen-z

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke