Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

SPF Sunscreen Lebih Tinggi Lebih Baik, Benarkah?

KOMPAS.com - Pemakaian tabir surya atau sunscreen sangat penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB. Salah satu pertimbangan dalam memilih sunscreen adalah Sun Protection Factor (SPF). 

Kita kerap mendengar SPF dengan tingkat tertentu yang dilambangkan dengan angka. Misalnya sunscreen dengan SPF 35, SPF 50, hingga SPF 100. 

  • Sunscreen SPF 30 Sudah Cukup Melindungi Kulit Orang Indonesia?
  • 4 Produk Skincare Penting untuk Remaja, Ada Sunscreen

Lantas, apakah SPF lebih tinggi lebih bagus? Simak jawabannya berikut ini.   

Apa itu SPF pada sunscreen?

Sebelumnya, kita perlu mengetahui apa itu SPF pada sunscreen. Melansir dari situs Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), SPF adalah ukuran radiasi UVB yang diperlukan untuk menyebabkan kulit terbakar saat memakai sunscreen, dibandingkan pada kulit yang tidak terlindungi sunscreen.

Saat nilai SPF meningkat, maka perlindungan terhadap radiasi UVB juga bertambah.

Namun, angka SPF bukan berarti berapa lama kamu bisa berada di bawah sinar matahari tanpa mengalami luka bakar, dilansir dari Verywell Health. 

Lantas, apakah arti angka pada SPF? Apakah SPF lebih tinggi lebih bagus? 

Melansir dari Verywell Health, nilai SPF yang lebih tinggi memang penting. Sebab, sunscreen dengan peringkat SPF yang lebih tinggi mampu memblokir sinar UVB dengan persentase lebih banyak.

Namun, perlu diingat bahwa perbandingan kemampuan SPF memblokir radiasi UVB tersebut, semakin tipis saat nilai SPF semakin tinggi. Berikut rinciannya. 

  • SPF 2, mampu memblokir 50 persen sinar UV 
  • SPF 4, mampu memblokir 75 persen sinar UV
  • SPF 10, mampu memblokir 90 persen sinar UV
  • SPF 15, mampu memblokir 93 persen sinar UV
  • SPF 30, mampu memblokir 97 persen sinar UV
  • SPF 50, mampu memblokir 98 persen sinar UV
  • SPF 100, mampu memblokir 99 persen sinar UV. 

Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa kemampuan sunscreen dengan SPF 50 dibandingan dengan SPF 100, tidak jauh berbedadalam melindungi kulit dari paparan sinar matahari. 

Jadi, SPF 100 tidak berarti memberikan kita perlindungan dua kali lipat dari SPF 50.

dr. Evelyne Anggun Natalie. Dipl. AAAM dari Skinevo Clinic Jakarta, mengatakan, hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih SPF adalah kondisi kulit masing-masing. Kondisi kulit yang dimaksud adalah kulit cenderung berminyak atau kering. 

“Sebab, semakin tinggi SPF, maka semakin berminyak,” jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (6/2/2024).

Evelyne menuturkan, kulit yang cenderung berminyak sebaiknya memilih sunscreen dengan SPF 35. Lebih dari itu, justru membuat kulit tambah berminyak. 

Sebaliknya, kulit kering disarankan memakai SPF 50. 

“Kalau misalnya (kulit kering) mau pakai sunscreen SPF 35, juga tidak apa-apa, tapi mau re-apply sunscreen lagi tidak? Kalau malas re-apply sunscreen lagi, lebih enak yang SPF 50 langsung,” tuturnya. 

Selain itu, Evelyne menyarankan untuk memilih physical sunscreen ketimbang chemical sunscreen. 

“Kalau yang chemical sunscreen itu, (cara kerjanya) masuk ke pembuluh darah. Menurut saya, untuk ke depan mendingan kita pakai yang buat melapisi di luar saja, yaitu physical sunscreen,” tuturnya. 

Melansir dari Healthline, ada beberapa perbedaan antara physical sunscreen dan chemical sunscreen. Mulai dari cara kerja hingga kandungan bahan aktif. 

Physical sunscreen bekerja dengan cara membentuk penghalang atau perisai pada kulit, sehingga melindungi dari paparan sinar matahari. 

Sementara itu, chemical sunscreen bekerja di bawah permukaan kulit dengan menyerap sinar UV sebelum diserap kulit. Chemical sunscreen mengandung bahan aktif yang menyerap sinar UV sebelum kulit dapat menyerapnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/02/07/200500920/spf-sunscreen-lebih-tinggi-lebih-baik-benarkah-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke