5 Tanda Hubunganmu dengan Pasangan Tidak akan Berhasil

KOMPAS.com - Kegagalan suatu hubungan sering kali dibayangkan sebagai akibat dari satu peristiwa yang menggemparkan, misalnya pasangan kedapatan selingkuh. 

Memang hal seperti itu mungkin saja terjadi, tetapi banyak hubungan yang kandas tidak terjadi secara dramatis, melainkan perlahan karena dua orang yang terlibat menyadari bahwa mereka tidak cocok satu sama lain. 

Kadang-kadang kandasnya sebuah hubungan bisa terlihat dari tanda-tanda yang muncul sejak lama. Berikut lima tanda hubungan tidak akan berhasil, yang harus diwaspadai.

Tanda hubungan tidak akan berhasil

1. Kalian selalu bertengkar, dan menjadi makin intens

Pertengkaran dan konflik yang dialami pasangan tidak selalu merupakan hal buruk, bakan kadang menjadi bumbu asmara. Namun menurut Marley Howard, terapis keluarga dan pernikahan, pertengkaran menjadi tanda bahaya jika terjadi terus menerus dan skalanya makin besar.

“Biasanya salah satu atau kedua pasangan akan saling mengalah atau memaafkan jika mereka masih ingin melanjutkan hubungan,” jelas Howard. Namun, jika pertengkaran tidak kunjung reda, maka bisa dipastikan hubungan berada di ujung tanduk.

Omar Ruiz, LMFT, seorang terapis pendiri Online Private Practice, juga memperingatkan untuk mewaspadai peningkatan intensitas seputar pertengkaran dengan pasangan. Menurut Ruiz, meningkatnya pertengkaran sering kali menjadi indikator utama bahwa hubungan telah berubah menjadi toksik. 

“Semakin sering dan intens pertengkaran terjadi, semakin kecil kemampuan pasangan untuk kembali ke hubungan mereka,” jelasnya.

2. Kalian tidak lagi berusaha menyelesaikan konflik

Terkait pertengkaran terus-menerus, Laura Silverstein, LCSW, terapis pasangan di Main Line Counseling Partners, mengatakan bahwa masalah kandasnya hubungan sebenarnya bermuara pada konflik yang tidak pernah terselesaikan. 

“Semua pasangan pernah bertengkar, tapi jika tidak ada pihak yang berusaha meredakan ketegangan atau masalah setelah pertengkaran, maka hubungan tersebut tidak akan berada dalam kondisi yang baik,” katanya.

Jika kamu sampai pada titik sangat emosi saat bertengkar dengan pasangan, sebaiknya menjauh dari argumen tersebut, menurut Silverstein. “Dalam keadaan seperti ini, kamu dan pasangan mungkin akan melakukan dan mengatakan hal-hal yang kamu sesali kelak,” jelasnya. 

"Lalu jika kalian tidak berdamai dan meminta maaf setelahnya, kemungkinan besar pertengkaran itu akan meninggalkan luka yang menimbulkan kebencian."

Pada saat yang sama, ketika konflik tidak diselesaikan dengan baik, maka kamu dan pasangan cenderung akan bertengkar tentang hal yang sama berulang kali, tambah GinaMarie Guarino, LMHC, konselor kesehatan mental berlisensi yang bekerja dengan Psych Point.

“Jika kamu terjebak dalam perdebatan dengan pasangan atau merasa apa pun yang kamu lakukan tidak didengarkan, dipahami, atau diakui, maka hubungan itu mungkin tidak akan berhasil,” kata Guarino. Apalagi jika sampai muncul rasa tidak peduli atau tidak ingin menyelesaikan masalah yang muncul.

"Hal ini menunjukkan adanya masalah dalam berkomunikasi, bersamaan dengan rasa kelelahan dari kedua pasangan dan kurangnya persahabatan antar pasangan yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah hubungan."

3. Salah satu mulai menyembunyikan sesuatu dari pasangan

Di sisi lain, orang menghindari konflik dalam hubungan bisa jadi karena menahan diri dari pasangan dengan alasan takut, menurut Nancy Landrum, pelatih hubungan dan pencipta The Millionaire Marriage Club. 

Hal itu merupakan indikator bahwa hubungan kalian tidak berjalan baik. “Ini menjadi masalah jika kamu takut untuk mengangkat topik yangdirasa perlu mendapat perhatian,” kata Landrum. "Dalam hubungan yang sehat, apa pun dapat didiskusikan dengan harapan mendapat tanggapan yang jujur ??dan penuh hormat."

Kurangnya keterbukaan dan kejujuran dalam hubungan juga dapat mengakibatkan kamu terus melakukan perilaku negatif dengan pasangan. 

Menurut Howard, kamu patut khawatir jika salah satu mulai menyembunyikan hal-hal tertentu dari pasangannya. “Hak atas privasi itu berbeda-beda, tetapi menyembunyikan informasi dari pasangan yang seharusnya mereka ketahui adalah sebuah tanda bahaya. Ini menunjukkan bahwa kamu tidak mempercayai pasanganmu,” jelasnya.

4. Kamu lebih banyak curhat pada orang lain

Kevin Darné, pakar hubungan dan penulis My Cat Won't Bark! (A Relationship Epiphany), mengingatkan jika seseorang lebih memilih berkomunikasi dengan orang lain dibandingkan dengan pasangannya. 

“Ketika kamu lebih suka menceritakan kepada teman, rekan kerja, atau orang lain tentang ketidakpuasanmu terhadap hubungan alih-alih berbicara dengan pasanganmu, itu pertanda buruk,” katanya. 

Banyak orang mulai lebih banyak curhat pada orang lain setelah mereka mengomunikasikan masalahnya kepada pasangannya namun tidak merasa didengarkan. Ini juga pertanda buruk. 

Boone Christianson, LMFT, seorang terapis pernikahan di Provo, Utah, dan penulis 101 Therapy Talks, mengatakan hubungan yang tidak berhasil biasanya mencakup dinamika di mana satu orang tidak puas sementara yang lain tidak melihat adanya masalah.

“Sebagai terapis pasangan, kami selalu berkata, 'Jika salah satu dari kamu memiliki masalah, maka hubungan tersebut juga bermasalah.' Jika satu orang mengatakan pasangannya membutuhkan terapi, maka dia juga membutuhkan terapi," jelas Christianson. 

5. Kamu tidak lagi ingin menghabiskan waktu bersama pasangan

Hubungan langgeng membutuhkan usaha, dan itu tidak selalu mudah. Namun pada akhirnya, kamu tetap harus menikmati kebersamaan dengan pasangan. “Hidup adalah perjalanan pribadi. Sebuah hubungan harus melengkapi kehidupan seseorang, bukan menjadi pusat kehidupannya,” ujar Darné.

Salah satu tanda paling jelas bahwa seseorang tidak bahagia lagi dengan hubungan yang dijalani adalah dia tidak lagi menantikan atau menginginkan waktu bersama pasangan," ujar Beth Ribarsky, PhD, pakar hubungan dan profesor interpersonal komunikasi di Universitas Illinois Springfield. 

Orang bisa sedemikian lelah atau muak pada pasangan sehingga mencari alasan untuk menghindarinya. Dan ini jelas pertanda hubungan sedang tidak baik-baik saja.