Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Kista Ovarium Berpengaruh pada Kehamilan? 

KOMPAS.com - Kista ovarium merupakan kondisi di mana terdapat kantung berisi cairan yang berada di dalam ovarium atau di permukaannya, dilansir dari Mayo Clinic. 

Akhir-akhir ini kista ovarium ramai dibicarakan publik. Hal ini berawal dari kabar duka komika Kiky Saputri yang kehilangan kehilangan calon buah hati di usia kehamilan 10 minggu. 

  • Apa Itu Kista Ovarium? Kenali Penyebab dan Gejalanya 
  • Kenali, Berbagai Jenis Kista dan Gejalanya

Dilansir dari Kompas.com (19/3/2024), Kiky mengalami keguguran karena kelelahan dan mengidap kista ovarium. Lantas, apa pengaruh kista ovarium pada kehamilan? Simak ulasannya berikut ini. 

dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes, FICS, menjelaskan kista merupakan tumor jinak tidak bersifat ganas, yang tumbuh di indung telur (ovarium) perempuan.  

“Kista adalah tumor jinak di indung telur perempuan, bisa di salah satu indung telur kanan atau kiri, atau bisa di keduanya. Kalau disebut kista ini biasanya sifatnya jinak bukan ganas atau bukan kanker,” jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, dikutip pada Jumat (22/3/2024). 

Dilansir dari Mayo Clinic, kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang berada di dalam ovarium atau di permukaannya. Setiap perempuan memiliki dua ovarium yang berada di sisi kanan dan kiri rahim. 

Ovarium yang berukuran sebesar biji almond ini merupakan bagian dari sistem reproduksi perempuan. Ovarium berfungsi untuk menghasilkan sel telur. Setiap siklus bulanan, sel telur akan dilepaskan dari ovarium atau dikenal sebagai ovulasi. 

Kista ovarium sering terjadi pada perempuan. Penyebab dan gejala kista ovarium beragam, selengkapnya bisa dibaca melalui link berikut ini. 

Sebetulnya, kista ovarium tidak berbahaya dan kebanyakan kista ovarium bisa hilang tanpa pengobatan dalam beberapa bulan.Namun, terkadang kista ovarium bisa pecah sehingga menimbulkan gejala yang serius. 

Kista ovarium pengaruhi kehamilan 

Salah satu jenis kista ovarium ternyata dapat memengaruhi kehamilan pada sebagian penderitanya. Ardiansjah menuturkan, jenis kista ovarium, yakni kista endometriosis dapat mengganggu kesuburan atau infertilitas. 

“Kista terutama kista endometriosis itu bisa menganggu kesuburan, akan jadi susah hamil. Sebab, kista endometriosis membuat perlengketan, jadi saluran telur melengket di dalam sehingga susah terjadi kehamilan,” jelas  Ardiansjah.

Dilansir dari Medical News Today, pada umumnya kista ovarium tidak menyebabkan masalah kehamilan. Namun demikian, adapula jenis kista ovarium yang menimbulkan masalah infertilitas. 

Kista ovarium yang berukuran kurang dari 10 sentimeter (cm) kemungkinan besar tidak menyebabkan masalah kehamilan. 

Akan tetap, sebagian penderita kista ovarium mengalami masalah kesuburan. Beberapa jenis kista ovarium yang dapat menimbulkan masalah infertilitas antara lain kista endometriosis dan kista ovarium akibat sindrom ovarium polikistik (PCOS). 

Kista ovarium dan keguguran 

Lantas, apakah kista ovarium dapat mempengaruhi perkembangan janin maupun keguguran? 

Menurut Ardiansjah, secara umum kista ovarium tidak menyebabkan keguguran. Jika terjadi keguguran, maka ada indikasi medis lainnya. 

“Apakah itu kehamilan di dalam rahim, kemudian keguguran ada kista, sekaligus kistanya dibuang. Atau, bisa juga kehamilan di luar rahim namanya kehamilan di ovarium, jadi kehamilan enggak di rongga rahim, jadi dia di luar nempelnya di kista,” paparnya. 

“Atau macam-macam penyebabnya, yang pasti pada umumnya kista tidak membuat keguguran,” imbuh Ardiansjah. 

Melansir dari Medical News Today, kista ovarium selama kehamilan pada umumnya tidak menimbulkan masalah bagi ibu hamil maupun janin. Jika kista masih berada di ovarium pada akhir kehamilan, sebagian dokter bedah merekomendasikan pengangkatan bergantung dari kondisi pasien.

Namun demikian, komplikasi seperti torsi ovarium berpotensi terjadi selama kehamilan, berdasarkan studi pada 2023. Kondisi medis tersebut dapat meningkatkan risiko kerusakan pada embrio yang sedang berkembang.

Untuk diketahui, torsi ovarium adalah kondisi di mana ovarium menjadi terpelintir di sekitar jaringan pendukungnya atau ligamen. 

Melansir dari Antai Hospital, ovarium yang membawa kista, berpotensi mengeluarkan sel telur dengan kualitas lebih rendah. Kondisi tersebut berisiko menyebabkan keguguran khususnya pada trimester pertama kehamilan.

Selain itu, kista cenderung menyerap lebih banyak nutrisi dan aliran darah, yang sebetulnya berfungsi untuk menyehatkan ovarium sehingga dapat menghasilkan sel telur yang lebih sehat untuk pembuahan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/03/22/194000520/apakah-kista-ovarium-berpengaruh-pada-kehamilan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke