Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Cara Move On Tanpa Harus Memblokir Mantan

Menurut asisten profesor psikiatri di Columbia University Irving Medical Center di New York, Kelli Harding, MD, MPH, kehilangan hubungan dengan seseorang yang kita cintai pada usia berapa pun akan menyakitkan dan membutuhkan waktu untuk sembuh.

  • 20 Kata-kata Minta Maaf ke Pacar Lewat Chat
  • 9 Hal yang Tak Akan Pernah Dilakukan Kekasih yang Percaya Diri

Meskipun putus cinta selalu sulit, orang-orang pada umumnya menjadi lebih siap untuk menghadapinya seiring berjalannya waktu.

"Dengan pengalaman hidup, kita sering belajar bahwa segala sesuatu bersifat sementara, termasuk rasa sakit akibat emosi negatif seperti kehilangan dan kesedihan," katanya seperti dikutip dari laman Everyday Health, Senin (1/4/2024).

Tapi tidak dipungkiri, seringkali kita meluapkan kesedihan dan berusaha untuk move on dengan memblokir mantan, baik dari kontak di ponsel atau media sosialnya.

Hal itu tentu sah-sah saja dan bukan sesuatu yang salah. Namun, memblokir mantan bisa jadi malah membangun hubungan yang tidak sehat dengan mantan maupun diri kita sendiri.

Lalu, apakah kita tetap bisa move on tanpa harus memblokir mantan? Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan.

Cara move on yang sehat tanpa blokir mantan

1. Tetap menjaga kesehatan diri

Ketika diliputi perasaan putus asa, kita tidak dapat berpikir jernih dan kemungkinan besar tidak memikirkan kesehatan sama sekali. Namun, inilah saat yang paling penting.

Penelitian menunjukkan, putus cinta dapat menyebabkan insomnia dan gangguan fungsi kekebalan tubuh.

Harding pun menyarankan untuk fokus pada hal-hal mendasar seperti berolahraga secara rutin, tidur nyenyak, mengonsumsi makanan yang sehat, dan mempertahankan hubungan sosial yang positif.

2. Menulis surat untuk mantan

Terapis pernikahan dan keluarga yang berbasis di Los Angeles AS, Jessica Leader mengatakan dirinya sering meminta klien untuk menulis surat kepada mantan pasangannya untuk mengucapkan terima kasih dan selamat tinggal.

"Untuk berterima kasih atas apa yang telah mereka dapatkan dari hubungan tersebut dan mengucapkan selamat tinggal," demikian ucap Jessica.

Menurutnya, cara ini dapat memberikan ketenangan yang kita butuhkan, alih-alih memblokir mantan pasangan.

Leader mengungkapkan, bagi kebanyakan orang, manfaatnya berasal dari menuliskan pemikiran kita dan kemudian menutup bab itu.

3. Bertemu dengan orang-orang yang kita cintai

Hati kita mungkin menyuruh kita untuk tetap berada di tempat tidur dan mengabaikan dunia luar, tetapi keluar rumah akan membuat kita merasa lebih baik.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam International Association of Relationship Research Oktober 2021 menemukan bahwa interaksi sosial dapat melindungi dari perasaan kesepian dan depresi.

"Bersandarlah pada support system kita," ujar Leader.

Biarkan teman-teman mendukung kita sehingga kita bisa mendapatkan cinta yang lebih besar dan katakan 'ya' pada ajakan untuk mengobrol sambil minum kopi atau nongkrong di luar rumah.

4. Memulihkan hati seiring berjalannya waktu

Merasa lebih baik tentunya akan membutuhkan waktu. Kita bahkan mungkin mengalami serangkaian hari yang baik sebelum sesuatu memicu kita dan membuat kita kembali ke titik awal.

"Pemulihan tidak selalu terjadi secara linier, dan terkadang emosi yang kuat muncul tiba-tiba. Ketahuilah bahwa hal ini memang sudah seharusnya terjadi," kata Harding.

"Kuncinya adalah belajar untuk move on dan melanjutkan hidup. Sebab kehilangan adalah bagian dari pendidikan hati manusia," lanjut dia.

5. Rasakan perasaan yang kita miliki

Cara berikutnya yang disarankan oleh Harding adalah merasakan perasaan apapun yang kita miliki.

Dan jika kita memikirkannya, dengan memiliki perasaan itu menunjukkan keterbukaan kita terhadap cinta.

"Fakta bahwa kita memiliki kemampuan untuk merasakan begitu dalam adalah hal yang bagus untuk hubungan kita selanjutnya," kata Harding.

"Putus cinta, penolakan, dan kehilangan memang menyakitkan, dan membuat kita lebih berempati pada orang lain," ujar dia.

Daripada memendam perasaan negatif, bicarakanlah perasaan itu secara langsung dengan teman, terapis, anggota keluarga, atau mentor.

"Menuliskan perasaan kita, bahkan selama 10 hingga 15 menit setiap hari selama beberapa hari berturut-turut, juga dapat membuat perbedaan besar," imbuhnya.

6. Berbuat baik untuk orang lain

Terkadang akan sangat membantu jika kita keluar dari pikiran kita sendiri dan fokus pada seseorang atau sesuatu yang lain.

Sebuah penelitian kecil yang diterbitkan pada tahun 2018 di Journal of Experimental Psychology: General menemukan bahwa pengalihan perhatian adalah strategi pasca-putus cinta yang efektif.

Harding mengatakan, dengan melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain, itu dapat meningkatkan suasana hati secara instan dan menempatkan masalah kita dalam perspektif yang berbeda.

Misalnya, menjadi sukarelawan adalah cara yang bagus untuk membantu memulihkan diri dari putus cinta. Selain itu, kita juga bisa mengatur kegiatan sukarela dengan teman yang sedang mengalami putus cinta jika mereka bersedia.

7. Cari bantuan profesional

Meskipun normal dan perlu waktu sebelum kita merasa seperti diri sendiri lagi, tidak membaiknya kondisi seiring berjalannya waktu bisa mengkhawatirkan.

"Jika kita mengalami kesulitan untuk berfungsi di tempat kerja atau di sekolah, bicaralah dengan seseorang. Tidak apa-apa untuk merasa sedih, tetapi tidak boleh berhenti menjalani hidup," ungkap Harding.

Carilah konselor atau terapis untuk membicarakan semuanya. Ingatlah bahwa kita tidak sendirian, dan berbicara dengan seseorang dapat membantu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/04/02/050600020/7-cara-move-on-tanpa-harus-memblokir-mantan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke