Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Efek Negatif Rokok terhadap Penampilan, Apa Saja?

KOMPAS.com - Kita semua tahu merokok dapat mengancam kesehatan. Namun rokok ternyata tak hanya berdampak buruk pada kesehatan organ dalam tubuh, tetapi juga kesehatan kulit. 

Dampak buruk merokok pada kulit inilah yang justru tidak dipertimbangkan oleh banyak orang. 

Melansir Popsugar, menurut dokter kulit bersertifikat sekaligus pendiri Skin Wellness Dermatology di Birmingham, Corey L. Hartman, merokok dapat membuat kulit menua dan menyebabkan kering, kusam, dan ketidakrataan. 

“Tanda-tandanya akan terlihat jelas, kulit tampak kusam dan kasar, pori-pori membesar, bahkan teksturnya kasar dan bergelombang,” ujar Hartman, dikutip dari Popsugar, Senin (1/4/2024). 

Selain itu, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2012, kulit pecandu rokok pada usia 40 tahun mirip dengan kulit orang dewasa berusia 70 tahun yang tidak merokok. 

Terdapat empat dampak buruk yang dapat terjadi pada kulit jika seseorang terus merokok. Berikut penjelasannya. 

Penelitian membuktikan bahwa merokok dalam jangka panjang dapat memengaruhi protein dan lipid pada pelindung kulit (skin barrier) kamu. 

“Pelindung kulit yang sehat sangat penting untuk kulit yang bercahaya dan berisi. Dalam jangka panjang, jika pelindung kulit terganggu, kita akan melihat tanda-tanda penuaan yang lebih jelas,” ujar Hartman. 

Pelindung kulit merupakan lapisan kulit terluar. Sehingga, kata Hartman, lapian yang satu ini bertindak sebagai perisai, yang berperan penting untuk menjaga kelembapan kulit. 

“Ini melindungi lapisan kulit yang lebih dalam dari ancaman lingkungan seperti paparan sinar UV dan polusi,” tambahnya. 

Hartman menyebut, merokok lama kelamaan dapat menyebabkan pelindung kulit rusak dan retak, sehingga asap dan polusi mudah masuk ke lapisan kulit terdalam. 

Selain itu, Direktur dermatologi kosmetik di Montefiore Einstein Advanced Care, Kseniya Kobets juga mengatakan hal serupa, yakni kulit akan menjadi sensitif.

“Pelindung kulit yang terganggu dapat bermanifestasi sebagai rosacea yang memburuk. Selain itu, kulit juga menjadi sensitif terhadap krim dan serum, bahkan jadi tidak mampu mentoleransi retinol topikal,” ujar Kobets dikutip dari Popsugar. 

Lebih lanjut, kulit juga akan menjadi gatal, bersisik, bahkan kemerahan. 

“Kulit biasanya lebih teriritasi atau sensitif karena penghalang kulit yang terganggu memungkinkan lebih banyak iritasi masuk,” tambah Hartman. 

Melansir Popsugar, beberapa penelitian menunjukkan ahwa nikotin dapat meningkatkan risiko penyakit kulit seperti psoriasis, hidradenitis suppurativa, alopecia, dan banyak lagi. 

Hal ini juga dibenarkan oleh Hartman. 

“Setiap kali kita merusak pelindung kulit, kita menjadi lebih rentan terhadap kondisi kulit kronis karena sistem pertahanan alami tersebut jadi lemah,” jelasnya. 

Artinya, kata Hartman, jika kamu cenderung mengalami kondisi kulit autoimun tertentu, merokok dapat memperburuk atau memperparah kondisinya. 

4. Gangguan penyembuhan luka

Selain menyebabkan kulit sensitif, efek samping lain dari merokok adalah gangguan penyembuhan luka. 

Hartman mengungkap, merokok memengaruhi kemampuan kulit untuk menyembuhkan luka, sayatan, dan memar secara efektif sehingga memperlambat penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi. 

5. Lebih berisiko terkena kanker kulit

Meski penelitian menunjukkan bahwa merokok bertanggung jawab atas 90 persen dari seluruh kanker paru-paru, terdapat juga hubungan langsung antara merokok dan kanker kulit. 

“Ada penelitian yang menunjukkan bahwa merokok meningkatkan risiko suatu bentuk kanker kulit yang disebut squamous cell carcinoma,” pungkas Hartman. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/04/02/070700720/5-efek-negatif-rokok-terhadap-penampilan-apa-saja-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke