Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Ide Baju Adat Simpel untuk 17 Agustusan

KOMPAS.com - Pada 17 Agustus ini kita akan merayakan Hari Ulang Tahun Indonesia yang ke-79. Kita dapat ikut merayakannya dengan karnaval dengan menggunakan baju adat simpel. 

Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki baju adatnya tersendiri. Berikut adalah ide baju adat yang simpel untuk dipakai 17 Agustusan!

Kebaya encim atau kerancang adalah baju adat Betawi yang melambangkan keindahan, kecantikan, kedewasaan, keanggunan, serta kearifan seorang perempuan. 

Kebaya ini memiliki model simpel dengan ujung kebaya yang meruncing ke depan dan dilengkapi dengan bordiran atau kerancang.

Kebaya encim menjadi pilihan untuk tampil cantik dan elegan ketika 17 Agustusan. 

Biasanya, baju Bali berupa atasan kebaya dengan bawahan kain kamen. 

Kebaya Bali biasanya juga dilengkapi dengan ikat pinggang yang terbuat dari kain dan dinamakan sabuk prada. 

3. Kebaya Jawa

Kebaya Jawa biasanya berupa kebaya sederhana berwarna hitam yang dipadukan dengan kain batik sebagai bawahan. 

Biasanya, baju adat ini dilengkapi dengan bros emas untuk mempercantik penampilan. Selain cantik, kebaya Jawa juga simple dan nyaman untuk digunakan.  

Kamu juga bisa menggunakan Baju Bodo sebagai kostum untuk 17 Agustusan. Baju Bodo adalah baju adat suku Bugis, Provinsi Sulawesi Selatan. 

Atasan baju adat ini berbentuk segi empat yang berwarna pendek dan transparan yang dipadukan dengan dalaman berwarna senada dan bawahan berupa sarung kotak-kotak. 

Menurut Jeanifer Tandean dalam Pemahaman tentang Pembagian Aturan Warna pada Baju Tradisional Suku Bugis (2021), warna baju bodo menunjukkan usia yang menggunaka dan warna tertentu menunjukkan status sosial. 

Misalnya, anak-anak akan mengenakan warna kuning gading, remaja menggunakan warna merah muda, dan dewasa menggunakan warna merah tua. 

Baju adat suku Badui bisa menjadi pilihan berbusana pada 17 Agustus. Baju adat suku badui perempuan merupakan baju yang simpel, terdiri dari atasan berupa kebaya sederhana berkancing depan dan berwarna hitam.

Atasan ini kerap dipadukan dengan bawahan berupa sarung hitam dengan motif biru. 

Baju Pokko adalah baju adat suku Toraja yang digunakan oleh perempuan.

Menurut Rismayani dan Novita dalam Implementasi dan Teknologi Augmented reality untuk Pengenalan Pakaian Toraja berbasis Mobile (2019), baju pokko adalah baju lengan pendek dengan warna kuning, merah, dan putih yang mendominasi warna pakaian adat Toraja.  

Baku Pokko dilengkapi dengan manik-manik di bagian dada dan digunakan bersama aksesoris berupa ikat kepala, gelang, juga anting khas Toraja. 

Pakaian sali adalah baju adat dari Provinsi Papua yang digunakan oleh perempuan yang belum menikah.

Atasan pakaian sali adalah baju rajutan dengan warna merah gelap dan diselingi oleh beberapa warna-wani. Adapun, bawahan pakaian sali adalah rok rumbai berwarna coklat. 

Baju mojang jajaka adalah baju adat suku Sunda, Jawa Barat. Baju adat ini terdiri dari baju pasangan laki-laki dan perempuan dengan warna senada, serta kain batik.

Kamu bisa mengenakannya untuk perayaan 17 Agustus.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/08/15/170000920/8-ide-baju-adat-simpel-untuk-17-agustusan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com