Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serba-serbi 5 Busana Adat Tokoh Negara di Sidang Tahunan MPR 2024

JAKARTA, KOMPAS.com – Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Sidang tahunan ini dihadiri oleh banyak tokoh negara, beberapa di antaranya menggunakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Lantas, siapa saja tokoh politik tersebut?

1. Joko Widodo

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggunakan busana adat Ujung Serong asal Betawi.

Pakaiannya mencakup peci, jas tertutup, celana kain, dan pantofel berwarna hitam, yang dilengkapi dengan kain batik dan jam saku emas.

Saat Kota Jakarta masih bernama Batavia, pakaian ini digunakan oleh para pria dari kalangan berada alias orang kaya yang sudah menikah, termasuk yang berprofesi sebagai tuan tanah.

Pakaian Ujung Serong, juga disebut dengan jas demang Ujung Serong, sering dilengkapi oleh kain Betawi dengan tumpal pucuk rebung, belah ketupat, atau pagi sore.

Sementara aksesori pada bagian atas jas demang bisa berupa rantai kuku macan atau jam saku seperti yang dikenakan Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI.

Filosofi Ujung Serong berkaitan dengan status sosial karena pakaiannya menandakan simbol kemakmuran dan kekayaan rakyat Betawi di Batavia.

Berdasarkan ketarangan pers dari Biro Pers Sekretariat Presiden, Jumat, pakaian adat ini dipilih oleh Jokowi karena turut mencerminkan nilai-nilai kesopanan.

Selain itu, lanjut Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan dalam keterangan tertulisnya, Ujung Serong asal Betawi juga mencerminkan ketaatan terhadap agama.

Kemudian adalah kebijaksanaan yang sangat dihormati dalam budaya Betawi yang disimbolkan dari warna dan motif yang tegas dan berani.

“Betawi merepresentasikan wajah Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka, mengenai akulturasi yang kuat dari berbagai suku bangsa di Indonesia,” ungkap Abetnego, Jumat.

2. Ma’ruf Amin

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin juga tidak ingin kalah. Ia datang menggunakan pakaian adat khas Melayu Palembang.

Tampilan pakaiannya berupa kemeja, celana kain, dan pantofel berwarna hitam. Lalu, ikat kepala atau tanjak dan songket berwarna emas dan merah.

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (10/4/2021), tanjak adalah salah satu perlengkapan pakaian di Palembang yang dipakai oleh bangsawan dan tokoh masyarakat di masa lampau.

Tanjak berasal dari bahasa Melayu Palembang. Artinya adalah naik atau menjulang ke tempat yang tinggi. Inilah mengapa tanjak berbentuk menjulang tinggi atau meninggi pada ujungnya.

Filosofi tanjak adalah menunjukkan sesuatu yang ditinggikan, bukan direndahkan. Pada tubuh manusia, kepala adalah tempat tertinggi dan dimuliakan.

3. Puan Maharani

Puan Maharani adalah tokoh politik ketiga yang menghadiri Sidang Tahunan MPR 2024 dengan menggunakan baju adat.

Dibalut dengan kebaya Kutubaru bernuansa emas, tampilannya dilengkapi dengan selendang sutera yang juga berwarna emas, bros kupu-kupu, dan kain batik berwarna hitam emas.

Disadur dari salah satu unggahan akun Instagramnya, @puanmaharaniri, makna di balik penggunaan kebaya emas adalah optimisme, kejayaan, dan harapan masa depan.

Sementara selendang sutera berwarna emas dimaknai sebagai kelembutan, ketenangan, dan penuh kedamaian. Untuk bros kupu-kupu, artinya adalah berproses, tumbuh, dan terus berkembang.

Kemudian, kain batik yang digunakan Puan bermotif Sulur dan Buketan.

Ini mencerminkan indahnya proses yang terus bertumbuh. Dua motif itu dipadukan dengan motif Kawung yang berarti kemurnian, kebaikan, dan persatuan.

4. Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir menggunakan kebaya putih yang dilengkapi dengan bros berwarna emas dan selendang berwarna merah.

Untuk bawahannya, Sri menggunakan kain yang didominasi oleh warna merah, dengan corak berwarna emas dan biru muda. Alas kakinya adalah pump shoes berwarna nude.

5. Retno Marsudi

Menteri dengan tampilan merah dan putih selain Sri Mulyani adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Sama dengan Sri, Retno tampak modis dengan atasan putih berupa outer transparan.

Bagian dalam outer dilengkapi dengan pakaian putih dan obi merah bermotif jumputan. Bagian depan outer adalah bros bunga berwarna merah dan berukuran besar.

Ia juga membawa sebuah selendang berwarna merah putih.

Sementara kain yang digunakan sebagai rok memiliki warna merah dengan corak putih. Untuk alas kaki, Retno memilih flat shoes berwarna hitam dan putih.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/08/16/205444920/serba-serbi-5-busana-adat-tokoh-negara-di-sidang-tahunan-mpr-2024

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com