Padahal, ASI mengandung seluruh nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi.
“ASI ini komposisinya air, protein, dan mikrobiota,” kata dokter spesialis anak dr. I.G.A.N Partiwi, SpA, MARS di Hutan Kota by Plataran Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Disadur dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jumat (20/9/2024), air menjadi komposisi terbesar pada ASI, yakni mencapai 87,5 persen.
Sementara kandungan lainnya adalah laktosa, protein, lemak, karnitin, vitamin K, vitamin D, vitamin E, vitamin A, asam folat, vitamin C, vitamin B1 dan B2, dan mineral.
Mudah dicerna
Tiwi menuturkan, alasan lainnya ASI menjadi nutrisi terbaik adalah karena kondisi usus bayi yang masih belum sempurna, seperti usus orang dewasa.
Sementara itu, kandungan ASI yang dikeluarkan oleh ibu sudah sesuai dengan kebutuhan tubuh bayi, sehingga mudah dicerna.
“(Kandungan) ASI untuk bayi prematur dan ASI pada ibu yang melahirkan di cukup bulan itu berbeda. Artinya, ASI sesuai dengan usia kehamilan dan kapan bayi dilahirkan,” jelas Tiwi.
“Di awal kehidupan, dinding usus bayi tidak sempurna. Karena itu, perlu komposisi ASI yang mudah untuk dicerna,” lanjut dia.
Protein tidak berlebihan
Umumnya, susu formula untuk bayi terbuat dari susu sapi yang sudah diolah. Tiwi mengatakan, kandungan protein pada susu sapi lebih tinggi dibandingkan dengan ASI.
“ASI itu adalah species-specific. Artinya, air susu ibu sapi dengan air susu ibu manusia berbeda. Air susu ibu sapi proteinnya tinggi sekali,” tutur dia.
Kandungan protein pada susu sapi berfungsi untuk mengedepankan pembentukan otot. Adapun, otot adalah salah satu bagian terpenting pada sapi, karena mereka diciptakan untuk dimanfaatkan tenaganya.
Hal tersebut berbeda dengan manusia. Untuk itu, Tiwi menyarankan agar bayi hanya diberi ASI eksklusif yang kandungannya memang sesuai dengan tubuh mereka.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/09/20/204036320/mengapa-asi-lebih-baik-dari-susu-formula-dokter-anak-jelaskan-alasannya