KOMPAS.com - Orangtua dan anak adalah ikatan darah yang sangat kuat. Keduanya memiliki kasih sayang yang besar untuk satu sama lain.
Sayangnya, tak semua orangtua dan anak bisa mengekspresikan kasih sayangnya, sehingga membuat hubungan keduanya terasa jauh dan berjarak.
Hal tersebut dapat menumbuhkan rasa kesepian di dalam rumah, meski tinggal bersama-sama.
Menurut Psikolog Adventia Emilia Krysna Sipi Seda, kesepian menjadi permasalah umum pada lansia.
"Di mana orangtua merasa tidak bisa menjalin relasi yang hangat dengan anak-anaknya," ujarnya ketika diwawancarai Kompas.com, Selasa (24/9/2024).
Orangtua dan anak mungkin bertemu setiap hari, tapi orangtua kesulitan untuk mengobrol dengan anaknya. Sehingga, orangtua dan anak merasa canggung, ketika menghabiskan waktu bersama.
"Padahal anaknya justru merindukan kehadiran ibu dan ayah di rumah. Tetapi ibu dan ayahnya ini mau mendekatkan diri ke anak merasa mati gaya," jelas Adventia.
Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya bonding atau ikatan antara orangtua dan anak. Bisa jadi, sebelumnya orangtua sibuk dengan pekerjaannya, sehingga jarang menghabiskan waktu dengan anaknya.
Adapun ketika ada waktu luang, orangtua memilih untuk beristirahat karena merasa lelah setelah bekerja. Jadi, tidak ada waktu yang berkualitas untuk mendekatkan diri pada anaknya.
"Sedangkan, bonding tidak bisa diciptakan sehari dua hari. Tetapi harus dipupuk pelan-pelan dari awal," tangkas Adventia.
Akibatnya anak terbiasa menghabiskan waktunya sendiri atau bersama teman-temannya. Mereka terbiasa dengan ketidakhadiran orangtuanya.
Kondisi itu membuat orangtua merasa kesulitan mendekati anaknya dan merasa anaknya tidak membuka diri. Hubungan anak dan orangtua menjadi canggung dan berjarak.
Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini akan menyebabkan perasaan terabaikan dalam diri keduanya dan membuat hubungan terus memburuk.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/09/25/141500620/kurang-bonding-bikin-hubungan-orangtua-dan-anak-terasa-canggung