KOMPAS.com - Sejak umur dua tahun, gigi anak sudah tumbuh lengkap dan membutuhkan perawatan maksimal.
Pada usia tersebut, anak mulai mengonsumsi beragam jenis makanan, termasuk makanan seperti permen yang dapat merusak gigi.
Namun, kunjungan ke dokter gigi seringkali dipandang sebagai hal yang menakutkan oleh anak. Suara alat yang ganas dan atmosfer yang menegangkan membuat mereka enggan duduk di kursi periksa.
Kamu mengalaminya juga? Berikut tips agar anak tidak takut ke dokter gigi yang dapat kamu praktikkan.
Tips agar anak tidak takut ke dokter gigi
1. Buat kunjungan pertama sebagai hal berkesan
Pengalaman pertama ke dokter gigi sangat penting, karena inilah yang menentukan pandangan anak terhadap dokter gigi pada pertemuan berikutnya.
Apabila first impression anak terhadap dokter gigi sudah jelek, ke depannya akan lebih susah untuk membujuk mereka memeriksakan giginya.
Oleh karena itu, orangtua harus bisa membentuk perspektif bahwa kunjungan ke dokter gigi adalah kegiatan yang menyenangkan.
Perlu disadari bahwa anak adalah makhluk visual. Mereka akan tertarik dan penasaran ketika melihat sesuatu yang disukainya.
“Kalau bisa, cari klinik yang ada tempat bermainnya atau dengan dekorasi seperti balon dan gambar-gambar,” ujar drg. Kalia Labitta, Sp. BM dalam acara Buds Organics For Kids Grand Launching di Kav. Commercial De Park, BSD, pada Kamis (26/9/2024).
Dengan atmosfer ini, anak akan lebih semangat dan berani untuk menjalani pemeriksaan gigi.
Dekorasi yang ceria dan berwarna dapat mengurangi kegelisahan anak dan membuat pengalaman pertama ke dokter gigi menjadi menyenangkan.
2. Pastikan anak cocok dengan dokternya
Tak hanya dekorasi, karakter dokter juga sangat berpengaruh pada pengalaman anak saat menjalani konsultasi.
Jadi, pastikan anak juga cocok dengan dokter gigi yang menanganinya.
“Kita harus riset tentang dokternya karena tidak semua orang bisa menangani anak dengan sabar, jadi kira-kira gimana sifatnya ke anak?” jelasnya.
Dokter yang ceria, sabar, dan mampu membentuk interaksi positif dengan anak akan menciptakan suasana yang lebih nyaman dan tidak menakutkan.
3. Jangan perkenalkan anak dengan perawatan yang menyakitkan
Hal utama yang ditakuti anak ketika berkunjung ke klinik gigi adalah suara mesin dan peralatan dokter. Seringkali anak belum siap menghadapi suara tersebut, sehingga dia pun akan kaget dan takut.
Menurut dokter Kalia, usahakan agar pertemuan pertama anak tidak melibatkan peralatan tersebut atau perawatan yang menyakitkan. Keduanya dapat meninggalkan kesan buruk pada ingatan anak.
“Jangan kasih perawatan yang menyeramkan dengan mesin-mesin, untuk pertemuan pertama lebih baik diperiksa dan beri obat saja,” ujarnya.
4. Anak paham manfaat ke dokter gigi
Terakhir, anak harus memahami kenapa mereka perlu melakukan pemeriksaan gigi dengan dokter.
Oleh karena itu, orangtua perlu membiasakan anak dengan kunjungan ke dokter gigi secara rutin sekaligus memberinya pemahaman mengapa pemeriksaan dan perawatan gigi sangatlah penting.
“Anak sudah harus tahu kalau giginya sedang bermasalah, maka dia harus ke dokter gigi,” tutupnya.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/09/27/200600820/4-tips-agar-anak-tidak-takut-ke-dokter-gigi