KOMPAS.com - Viral sebuah unggahan di media sosial yang menampilkan aktor Aliando Syarief memperkenalkan kekasih barunya.
Tersebar video di mana Aliando sedang berjalan-jalan sembari merangkul dan menggandeng seorang perempuan. Dalam video tersebut, aktor serial "Ganteng Ganteng Serigala" itu terlihat memperkenalkan perempuan yang digandengnya sebagai pacarnya pada salah satu temannya.
Ternyata, perempuan dalam video tersebut adalah adik dari aktris Sandrinna Michelle, yaitu Richelle Skornicki yang baru berusia 15 tahun.
Hal tersebut banyak menuai komentar negatif dari netizen, pasalnya keduanya terpaut usia 13 tahun.
Sebagian netizen mendukung dan mendoakan hubungan keduanya. Namun, tidak sedikit yang menyebut Aliando melakukan child grooming.
Adapun child grooming adalah tahapan persiapan pelecehan seksual pada anak yang dilakukan untuk mendapat kepercayaan dan kepatuhan anak guna menghindari pengungkapan.
Grooming mencakup berbagai perilaku, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan di mana pelaku yang merupakan orang dewasa bisa mendapat kontak seksual dengan anak-anak atau remaja di bawah umur. Apa saja bentuk child grooming?
Bentuk child grooming
1. Membangun kepercayaan anak
Pelaku menggunakan hadiah, memberikan perhatian khusus dan waktu bersama melalui kontak fisik non seksual untuk membentuk kepercayaan dan keakraban dengan anak, serta membangun ikatan emosional.
2. Favoritisme
Pelaku memperlakukan anak secara dewasa, sehingga mereka merasa diperlakukan secara berbeda. Pelaku juga membuat anak merasa difavoritkan, di mana mereka merasa menjadi seseorang yang lebih istimewa daripada orang lain.
3. Memperoleh kepercayaan dari orangtua anak
Tidak hanya berusaha memperoleh kepercayaan anak, pelaku juga mencoba mendapatkan kepercayaan dari orangtua korban, di mana ia membentuk citra diri sebagai kerabat, teman dekat, atau mentor yang peduli, terpecaya, dan dapat diandalkan.
Sehingga, orangtua membiarkan pelaku berada di sekitar anaknya tanpa menaruh kecurigaan.
4. Isolasi
Pelaku dapat melakukan isolasi, baik pada anak maupun dirinya sendiri. Sehingga, kerahasiaan dan kemungkinan pengungkapan pelecehan seksual yang dilakukannya menjadi lebih terjaga.
5. Intimidasi dan kerahasiaan
Pelaku dapat mengintimidasi korban dengan menggunakan paksaan. Misalnya dengan tatapan dan bahasa tubuh yang mengancam, tatapan tajam, menyuruh anak menjaga kerahasiaan, bahkan menguntit.
6. Mencoba melanggar batas
Pelaku child grooming akan mencoba melanggar "batas". Ia mencoba melakukan sentuhan pada anak seakan-akan hal tersebut tidak disengaja. Lalu, ia akan melihat respons anak.
Jika anak terlihat mau dan tidak menceritakannya pada siapapun, pelaku dapat melakukan sentuhan yang lebih hingga melakukan kontak seksual pada anak seakan-akan hal tersebut tidak disengaja.
7. Membentuk persepsi anak
Dalam melakukan child grooming, pelaku akan membentuk persepsi anak, di mana anak menganggap pelecehan tersebut adalah hal yang wajar atas dasar cinta.
Hal lainnya bisa juga anak akan menyalahkan dirinya sendiri akibat pelecehan yang diterimanya. Mereka akan merasa takut disalahkan dan dihukum karena sudut pandangnya telah terdistorsi.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/11/15/191031020/7-bentuk-child-grooming-ramai-dibahas-karena-aliando-syarief-diduga-pacari