KOMPAS.com - Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Mengakses informasi sudah semakin mudah dan cepat, dengan adanya berbagai platform media sosial.
Adanya media sosial memang menyenangkan dan bermanfaat, tapi jangan lupa media sosial juga memiliki dampak negatif yang perlu diwaspadai, terutama bagi tumbuh kembang anak.
Menurut Psikolog, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., dampak buruk media sosial bisa jelas terlihat pada anak-anak.
“Banyak banget contoh nyata di mana anak mulai berbicara ngomong kasar, terekspos dengan hal berbau seksual, depresi dan cemas karena apa yang dia lihat di media sosial,” ujarnya dalam konferensi pers peluncuran kampanye #BanggaJadiBunda di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/12/2024).
Pengaruh media sosial memang luar biasa, jika anak tidak cukup matang dalam memilah mana yang baik dan buruk.
Dia menambahkan, usia anak sangat berpengaruh dalam hal ini.
“Idealnya anak boleh punya sosmed di usia 13 tahun. Kalau punya sosmed berarti harus punya email, dan batas usia email adalah 13 tahun,” katanya.
Pada usia ini, Vera mengatakan, anak-anak umumnya sudah mulai belajar untuk bertanggung jawab atas perbuatan mereka. Namun penting bagi orangtua, untuk melakukan pengawasan dan pendampingan dalam penggunaan media sosial.
“Tentu saja kita perlu mendampingi dan memilah konten yang anak konsumsi dari media sosial,” lanjutnya.
Selain itu, Vera menegaskan bahwa penggunaannya harus disesuaikan dengan platform tertentu, karena setiap media sosial memiliki batasan usia yang berbeda-beda.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/12/11/210500220/umur-berapa-anak-boleh-menggunakan-media-sosial-