Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali 5 Tanda Pasangan yang Berpotensi Melakukan Kekerasan Saat Cemburu

Menurut Psikolog Klinis Dewasa Disya Arinda, perilaku ekstrem seperti kekerasan fisik dalam hubungan layaknya puncak dari gunung es, munculnya tanda-tanda awal yang sering kali diabaikan atau tidak disadari, kemudian pada akhirnya menimbulkan perilaku yang lebih kasar.

Berikut ia beberkan lima tanda awal pasangan yang berpotensi melakukan kekerasan. 

1. Memeriksa aktivitas pasangan secara berlebihan

Cemburu yang berlebihan bisa menjadi indikasi awal perilaku yang mengarah pada kekerasan. 

Salah satu bentuknya adalah memantau aktivitas langsung maupun online pasangan secara berlebihan.

“Ada beberapa tanda yang bisa dilakukan laki-laki maupun perempuan ketika cemburu yang berlebihan, misalnya memantau aktivitas pasangan secara berlebihan,” ungkap Disya kepada Kompas.com, Selasa (28/1/2025).

Disya menjelaskan, terlalu sering memeriksa handphone atau media sosial pasangan, serta selalu mengawasi gerak-geriknya karena dihantui rasa curiga, juga jadi salah satu pertanda yang harus diwaspadai.

2. Membatasi relasi pasangan

Pasangan yang memiliki kecenderungan melakukan kekerasan biasanya berusaha membatasi hubungan pasangannya dengan orang lain.

Bahkan, pasangan yang cemburu tidak sehat akan melarang bertemu dengan teman, keluarga, atau bahkan rekan kerja.

Hal ini pelaku lakukan demi membuat dirinya merasa aman dan mengurangi rasa cemasnya.

“Melarang pasangan untuk bertemu dengan orang-orang tertentu, termasuk orang-orang yang sebenarnya tidak ada relasi yang di latar belakang relasi romantis,” jelasnya.

3. Mengintimidasi pasangan

Tanda lain yang patut diwaspadai adalah intimidasi, baik secara verbal maupun fisik. Seseorang yang mengintimidasi akan berusaha membuat pasangannya tetap dalam kendalinya.

Intimidasi bisa berbentuk ancaman, nada suara yang menekan, atau tindakan yang membuat korbannya merasa tidak berdaya.

“Setiap kali merasa curiga itu kayak mengintimidasi, agar pasangan ini selalu di dalam kontrolnya,” kata dia.

4. Perilaku posesif berlebihan

Tak cuma itu, perilaku lainnya yang menjadi indikasi awal kekerasan dalam hubungan yaitu posesif yang berlebihan hingga melarang setiap aktivitas yang diinginkan pasangannya tanpa alasan yang jelas.

Ancaman seperti ini sering kali menjadi cara untuk memanipulasi pasangan agar tetap bertahan dalam hubungan.

“Meningkatnya perilaku posesif seperti mengancam akan menyakiti diri atau orang lain kalau pasangannya tidak menuruti apa yang dia inginkan, ini juga sudah red flag,” ujar Disya.

5. Ledakan amarah yang tidak proporsional

Ledakan emosi yang tidak terkendali saat merasa cemburu juga menjadi indikasi awal potensi kekerasan dalam hubungan.

Disya menegaskan, ledakan emosi bisa saja membuat pelaku kehilangan kontrol hingga melakukan kekerasan pada pasangannya sendiri.

Untuk itu, diperlukannya pengelolaan emosi yang baik untuk meminimalisir adanya kekerasan dalam hubungan.

“Apabila terjadi ledakan kemarahan yang tidak sehat atau tidak proporsional ketika merasa cemburu, hal-hal yang kecil bahkan bisa dianggap besar bagi mereka,” tambah Disya.

Apabila mengalami beberapa tanda di atas, sebaiknya waspada dan ajak pasangan untuk melakukan resolusi dalam hubungan.

Namun, apabila tidak ada niat baik dari pasangan untuk berubah, Disya mengimbau untuk menyudahi hubungan tersebut, demi menghindari tindak kekerasan di kemudian hari.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/01/31/114500920/kenali-5-tanda-pasangan-yang-berpotensi-melakukan-kekerasan-saat-cemburu

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com