Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak Tantrum, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?

Di usia ini, anak-anak belum bisa mengungkapkan perasaan dan kebutuhannya dengan kata-kata yang jelas, sehingga seringkali membuat anak merasa frustrasi dan meluapkannya dengan menangis, berteriak, hingga mengamuk.

Memahami penyebab dan cara menghadapinya, dapat membantu orangtua merespons dengan lebih efektif.

Berikut ini tujuh cara yang bisa dilakukan orangtua saat menghadapi anak tantrum.

1. Tetap Tenang dan Jangan Ikut Emosi

Menurut Dr. Daniel J. Siegel, psikiater dan penulis The Whole-Brain Child, reaksi orangtua sangat memengaruhi bagaimana anak mengatasi emosinya.

"Jika orangtua merespons dengan kemarahan, anak justru akan semakin kesulitan menenangkan diri," kata Siegel.

Cobalah untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi, agar anak dapat belajar mengatur emosinya sendiri.

2. Berikan Ruang dan Jangan Langsung Memaksa Anak Tenang

Ketika tantrum terjadi, biarkan anak meluapkan emosinya selama tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain.

Dr. Tovah Klein, direktur Barnard College Center for Toddler Development menyarankan untuk memberikan anak ruang, tetapi tetap berada di dekatnya.

"Anak butuh merasa aman, meskipun mereka sedang hilang kendali," ujar Klein.

3. Gunakan Teknik Distraksi

Alihkan perhatian anak dengan sesuatu yang menarik, seperti mainan, cerita, atau aktivitas lain yang disukai.

Teknik ini bisa membantu anak keluar dari kondisi tantrum tanpa merasa diabaikan atau dimarahi.

4. Bantu Anak Mengenali Emosinya

Membantu anak memahami emosinya adalah langkah penting. Gunakan kalimat sederhana seperti, "Kamu marah karena mainannya diambil, ya?" Hal ini dapat membantu anak mengenali perasaannya dan belajar mengungkapkan emosi dengan kata-kata, bukan tantrum.

5. Tetapkan Batasan dengan Konsisten

Penting untuk memahami perasaan anak, tapi orangtua tetap perlu menetapkan batasan yang jelas. Jika anak tantrum karena tidak mendapatkan sesuatu, tetaplah konsisten dengan aturan yang telah dibuat.

Jika orang tua menyerah, anak akan belajar bahwa tantrum bisa digunakan untuk mendapatkan keinginannya.

6. Ajarkan Cara Mengatasi Emosi Setelah Tantrum Reda

Setelah anak tenang, ajak anak berbicara tentang apa yang terjadi dan berikan alternatif cara menghadapi rasa frustrasi di lain waktu.

Mengajarkan teknik pernapasan atau meminta anak menggambar perasaannya bisa menjadi cara efektif untuk membantu mereka mengelola emosi dengan lebih baik.

7. Beri Anak Pelukan

Saat tantrum berakhir, peluk anak dan yakinkan bahwa Anda tetap menyayanginya. Ini akan membantu anak merasa aman dan memahami bahwa emosi adalah sesuatu yang normal, tetapi harus dikelola dengan baik.

Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak, dengan pendekatan yang tepat, orangtua dapat membantu mereka belajar mengatasi emosinya dengan lebih sehat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/02/22/200500020/anak-tantrum-apa-yang-harus-dilakukan-orangtua-

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com