6 Rahasia Umur Panjang Mahathir Mohamad yang Berusia 100 Tahun

KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad baru saja genap berusia 100 tahun, Kamis (10/7/2025). Meski telah menyentuh usia seabad, Mahathir tetap aktif mengikuti beragam kegiatan.

Bagi banyak orang, usia 100 tahun adalah pencapaian luar biasa. Terlebih bagi Mahathir yang masih aktif menyuarakan pandangan politik dan mengikuti perkembangan dunia.

• Awet Muda di Usia 93 Tahun, Rektor di Korea Selatan Jadi Sorotan Warganet
• Rektor Korea Selatan Awet Muda di Usia 93 Tahun, Ini Kata Dokter soal Penuaan Kulit

Lantas, apa rahasia Mahathir Mohamad agar tetap sehat saat usia senja? Berikut beberapa tips panjang umur yang ia terapkan selama bertahun-tahun, berdasarkan pernyataannya dalam berbagai wawancara.

Dalam sejumlah kesempatan, Mahathir menekankan pentingnya menjaga pola makan. Ia mengaku terbiasa makan dalam porsi kecil dan tidak berlebihan.

“Kita makan bukan untuk rasa, tapi untuk hidup,” ujar Mahathir, dilansir dari The Star pada 2019.

Ia juga menekankan prinsip Nabi Muhammad SAW yaitu berhenti makan sebelum kenyang, sebagai pedoman dalam menjaga berat badan dan kesehatan.

2. Hindari makanan berlemak dan manis

Sosok yang dikenal sebagai Tun M ini juga dikenal sangat selektif dalam memilih makanan.

Ia menghindari makanan berlemak, bersantan, serta yang tinggi gula. Ia lebih memilih makanan rebus, kukus, atau panggang yang ringan bagi pencernaan.

Dalam wawancara tersebut, Mahathir menuturkan, terlalu banyak gula bisa merusak kesehatan jangka panjang, termasuk memicu diabetes dan gangguan jantung.

• Gaya Vera Wang Rayakan Ulang Tahun ke-76 Pakai Gaun Hitam Backless
• 5 Gaya Brigitte Macron di Usia 72 Tahun Saat Kunjungan Bersama Emmanuel Macron

3. Tidur lebih awal

Mahathir Mohamad memiliki pola tidur yang terbilang disiplin. Saat dalam peenerbangan, ia mengaku bisa tidur pulas hingga 13 jam.

Dalam rutinitas sehari-hari, dokter kelahiran Alor Setar ini memilih untuk tidur lebih awal.

Dalam Longevity Podcast, Mahathir mengatakan, dirinya biasanya sudah berada di tempat tidur lebih dini, tapi tidak selalu langsung tertidur.

"Saya gunakan waktu sebelum tidur untuk membaca. Kadang butuh dua hingga tiga jam sebelum benar-benar tertidur," tuturnya.

Menurut Mahathir, tidur lebih awal memberi kesempatan tubuh untuk mulai rileks dan pulih, meskipun mata belum langsung terpejam. Namun, menurutnya tidur berlebihan justru bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan.

Salah satu faktor penting dari kebugaran Mahathir di usia senja adalah aktivitas intelektual yang konsisten.

Ia tetap menulis, membaca, serta mengikuti diskusi politik dan isu global.

Bagi Mahathir, menjaga pikiran tetap aktif adalah kunci untuk otak terus aktif dan tidak mudah pikun.

"Jika Anda tidak menggunakan otak Anda, otak mulai mundur. Untuk itu, saya membaca, saya menulis, saya berbicara dengan orang-orang. Saya memberi ceramah (untuk melatih otak)," ujarnya, dikutip dari Times of India.

• Intip Rahasia Bugar Agnez Mo di Usia 38 Tahun
• Jadi Salah Satu Wanita Tertua di Dunia, Bonita Gibson Ungkap Rahasia Panjang Umur

5. Aktif secara fisik

Mahathir Mohamad menekankan pentingnya menjaga tubuh tetap aktif setiap hari.

Menurutnya, duduk diam terlalu lama atau tidak melakukan apa pun justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

“Anda harus tetap aktif, jangan hanya duduk dan tidak melakukan apa pun yang bermanfaat,” tuturnya.

Menurut Mahathir Mohamad, menjaga emosi juga berhubungan dengan kesehatan.

Menurutnya, kemarahan berlebihan hanya akan menyakiti diri sendiri dan berdampak buruk bagi kesehatan, seperti meningkatkan tekanan darah.

“Saya belajar untuk tidak marah saat segalanya tidak berjalan sesuai harapan. Awalnya sulit, tapi lama-lama jadi terbiasa,” katanya dalam wawancara bersama Medical Channel Asia.

Sikap tenang ini juga ia terapkan dalam kehidupan pernikahan bersama sang istri, Tun Siti Hasmah.

Setelah lebih dari enam dekade menikah, Mahathir menyadari bahwa toleransi adalah kunci keharmonisan jangka panjang.

“Kami sering berbeda pendapat soal waktu. Tapi saya akhirnya menerima bahwa dia memang begitu, dan saya tetap datang tepat waktu,” ujarnya.