Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspada, 8 Red Flag Seseorang yang Pura-pura Baik Menurut Pakar

KOMPAS.com – Tidak semua orang yang terlihat manis dan ramah benar-benar tulus, bisa jadi itu "topeng" untuk menutupi niat lain. Lalu, apa saja ciri-ciri orang red flag yang hanya berpura-pura baik padamu?

“Ketika kita merasakan ada ketidaksesuaian antara perkataan dan tindakan seseorang, penting untuk mendengarkan intuisi,” ujar Bayu Prihandito, life coach sekaligus pendiri Life Architekture, seperti dikutip dari Best Life, Jumat (5/9/2025).

  • 6 Alasan Cewek Lebih Tertarik dengan Cowok Red Flag Dibanding Green Flag
  • 10 Tanda Perempuan Red Flag yang Bisa Jadi Toxic dalam Hubungan

Simak beberapa tanda red flag berikut yang perlu diwaspadai.

Seseorang yang pura-pura baik sering pandai berkata manis, tapi tidak konsisten dalam bertindak. Misalnya, mereka menjanjikan dukungan saat kamu membutuhkan, tapi menghilang ketika benar-benar dibutuhkan.

“Mereka bisa saja memberi banyak pujian, tapi tindakan mereka tidak sejalan dengan kata-katanya,” jelas Bayu. 

Kondisi ini bisa membuatmu ragu apakah niat mereka benar-benar tulus atau hanya sekadar basa-basi.

Tidak ada manusia yang selalu bahagia setiap saat. Namun, jika seseorang hanya menampilkan emosi positif dan menutup rapat perasaan negatifnya di depanmu, bisa jadi itu tanda mereka tidak menunjukkan diri yang sebenarnya.

Menurut Ryan Sultan, psikiater sekaligus profesor di Columbia University, hal ini menjadi tanda yang perlu kamu waspadai.

“Sangat wajar mengalami emosi negatif, dan ketika seseorang menyembunyikannya sepenuhnya, ada kemungkinan mereka tidak jujur terhadap dirinya sendiri dan orang lain,” jelas Sultan.

Senyum palsu, tatapan yang menghindar, atau postur tubuh yang tertutup bisa berbicara lebih banyak daripada kata-kata. 

Terkadang, orang yang pura-pura baik terlihat ramah secara verbal, tapi bahasa tubuhnya menunjukkan kebalikannya.

“Isyarat non-verbal sering kali lebih jujur. Kalau mereka bilang senang untukmu, tapi tidak berani menatap mata atau hanya tersenyum kaku, ada kemungkinan mereka tidak tulus,” kata Niloufar Esmaeilpour, terapis dari Lotus Therapy & Counselling Centre di Vancouver.

Semua orang senang dipuji, tapi pujian yang berlebihan tanpa alasan jelas bisa menjadi bendera merah. 

Bisa jadi, orang tersebut sedang mencoba menarik simpati atau memanipulasi kamu dengan sanjungan.

“Flattery (pujian) yang berlebihan biasanya bukan tanda ketulusan, melainkan strategi untuk mendapatkan sesuatu,” terang Bayu. 

Jika kamu merasa pujian mereka tidak sejalan dengan kenyataan, patut untuk waspada.

Cara seseorang berbicara mengenai orang lain bisa menjadi cerminan bagaimana mereka berbicara tentang dirimu di belakang. 

Jika mereka sering mengumbar keburukan orang lain, ada kemungkinan mereka melakukan hal serupa tentangmu.

“Kalau percakapan mereka lebih banyak bernada negatif atau penuh sindiran, sebaiknya batasi informasi pribadi yang kamu bagikan,” saran Esmaeilpour. 

Bahkan, ia menyebut tidak ada salahnya mengingatkan dengan lembut bahwa kamu merasa kurang nyaman jika obrolan terlalu sering mengarah pada gosip.

Apakah mereka hanya bersikap baik saat ada keuntungan untuk diri mereka? Jika iya, itu tanda jelas bahwa kebaikan tersebut tidak tulus.

“Kalau kebaikan hanya muncul dalam situasi tertentu atau ketika ada timbal balik, ini red flag. Kebaikan yang sejati itu tanpa syarat,” tegas Bayu. 

Orang yang benar-benar peduli akan tetap hadir untukmu, bahkan ketika tidak ada hal yang bisa mereka dapatkan.

Hubungan yang sehat dibangun atas dasar saling percaya dan keterbukaan. Namun, jika seseorang tampak terlalu ingin tahu tentang kehidupanmu, tapi menutup diri saat ditanya balik, hal ini bisa menunjukkan ketidakjujuran.

Menurut Lachlan Brown, pakar hubungan dengan latar belakang psikologi perilaku, perilaku ini bisa membuatmu merasa diekspos, sedangkan mereka tetap menyimpan jarak aman

“Rasa ingin tahu yang tidak seimbang sering kali jadi cara untuk menciptakan ketimpangan emosional dalam interaksi,” tutur dia.

Wajar jika teman atau pasangan meniru gaya bicaramu sesekali, karena itu bagian dari kedekatan. 

Namun, jika mereka selalu setuju, selalu mengikuti pendapatmu, bahkan meniru cara berekspresi, hal itu bisa jadi pertanda manipulasi.

“Mirroring (meniru) dalam batas wajar adalah hal normal. Namun, ketika dilakukan secara ekstrem, mulai dari opini, tindakan, hingga nada suara, bisa jadi itu strategi untuk cepat memenangkan hati kamu,” jelas Brown. 

Hubungan seperti ini tidak dibangun atas dasar kejujuran, melainkan taktik untuk mendapatkan penerimaan.

Mengenali tanda seseorang yang pura-pura baik bukanlah perkara mudah. Namun, dengan peka terhadap beberapa red flag di atas membuat kamu bisa lebih waspada. 

Jika merasa hubungan terasa tidak tulus, tidak ada salahnya untuk menjaga jarak atau membangun batasan sehat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/09/05/193500220/waspada-8-red-flag-seseorang-yang-pura-pura-baik-menurut-pakar

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com