Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

14 Tanda Seseorang Diam-diam Iri dengan Hidup Kamu

Cemburu muncul ketika seseorang merasa terancam atau tidak nyaman dengan pencapaian kita. Mereka mungkin tak menyadarinya, tapi sikapnya sering kali berubah. 

Mengenali tanda-tandanya bisa membantu kamu tetap tenang dan menjaga jarak. Simak selengkapnya.

14 tanda seseorang iri dengan hidup kamu

1. Meremehkan kesuksesan kamu

Salah satu tanda paling jelas adalah saat mereka merendahkan pencapaian kamu. Misalnya, ketika kamu bercerita tentang keberhasilan, mereka menanggapinya dengan kalimat, "Ah siapa saja juga bisa."

Tujuannya bukan sekadar bercanda, melainkan membuat keberhasilan kamu tampak biasa saja. 

Sejalan dengan itu, dr. Susan Krauss Whitbourne, profesor ilmu psikologi dan otak mengatakan, meremehkan kesuksesan orang lain membantu orang yang cemburu mempertahankan harga diri mereka, dilansir dari Yahoo, Jumat (26/9/2025). 

Dengan cara ini, mereka merasa lebih baik karena bisa menyeimbangkan rasa tidak amannya.

2. Meniru gaya atau kebiasaan

Berbeda dengan sekadar terinspirasi, orang yang cemburu sering meniru gaya berpakaian, hobi, bahkan cara berbicara kamu.

Mereka percaya bahwa meniru bisa membawa kesuksesan yang sama. 

Awalnya mungkin terasa seperti kebetulan, tetapi lama-lama pola ini terasa mengganggu, karena mereka seolah ingin mengambil bagian dari identitas kamu.

3. Pujian yang menyindir

Komentar seperti "Berani juga kamu pakai itu," terdengar ramah tapi sebenarnya menyindir.

Pujian yang dibalut sindiran ini seolah mendukung, tapi diam-diam menyoroti kekurangan yang mereka anggap ada pada diri kamu.

Dr. Steven Stosny, psikolog, menyebut pujian tidak langsung ini sebagai cara mengekspresikan rasa iri sambil tetap terlihat sopan.

4. Menyebar gosip

Ketika tidak bisa bersaing secara sehat, orang yang iri sering menyebarkan gosip atau rumor.

Cerita yang dilebih-lebihkan atau bahkan tidak benar disebarkan untuk menurunkan citra kamu. 

Cara ini memberi mereka rasa puas karena berhasil mengalihkan perhatian orang lain dari kesuksesan kamu.

5. Senang saat kamu gagal

Perhatian jika mereka terlihat lebih bersemangat ketika kamu mengalami kesulitan. Misalnya, mereka cepat sekali menyinggung kegagalan kamu dalam percakapan.

Psikolog klinis, Dr. Melanie Greenberg menjelaskan, bahwa melihat orang yang mereka iri mengalami gagal sementara waktu dapat meningkatkan harga diri mereka.

6. Menghindari pertemuan

Kadang, kecemburuan membuat seseorang menjaga jarak. Mereka yang dulu dekat tiba-tiba jarang menghubungi atau bahkan menolak jika diajak bertemu.

Bukan karena kamu berbuat salah, tapi karena kehadiran kamu memicu rasa tidak aman dalam diri mereka, sehingga menjauh adalah pilihannya.

7. Selalu bersaing

Jika setiap obrolan rasanya kayak perlombaan, kemungkinan besar ada rasa iri.

Mereka selalu ingin menunjukkan bahwa mereka lebih baik, entah lewat cerita keberhasilan atau sekadar perbandingan kecil.

Menurut dr. Robert B. Cialdini, psikolog sosial, menilai perbandingan sosial seperti ini adalah taktik umum dilakukan orang yang merasa tidak mampu.

8. Memberi nasihat tanpa diminta

Saran yang datang terus menerus, apalagi dengan nada menggurui, bisa jadi tanda cemburu. Mereka ingin terlihat lebih pintar dan berkuasa dengan menonjolkan 'cara yang benar'.

Jadi, seolah-olah kamu enggak tahu apa-apa, meski sebenarnya kamu tidak meminta pendapat mereka.

9. Terlalu baik secara berlebihan

Kebaikan yang rasanya seperti dipaksakan juga bisa menjadi sinyal. Mereka mungkin memberi pujian berulang kali atau menawarkan bantuan yang berlebihan.

Sekilas tampak positif, tapi kamu mungkin merasakan ketidaktulusan di baliknya, seolah mereka menutupi rasa iri dengan keramahan palsu.

10. Mengkritik di depan umum

Adapun, sindiran atau lelucon yang merendahkan di hapadan banyak orang adalah cara lain untuk menunjukkan cemburu.

Mereka berusaha membuat kamu terlihat kurang baik di depan orang lain agar posisi mereka tampak lebih unggul.

11. Mengambil kredit atas ide kamu

Biasanya, di lingkungan kerja, mereka bisa mencoba mengklaim ide atau hasil kerja kamu.

Misalnya, menyebut gagasan kamu sebagai ide mereka sendiri saat rapat. Perilaku kayak gini sangat mengganggu karena membuat usaha kamu seolah-olah tidak ada.

12. Menyabotase diam-diam

Dalam kasus yang lebih ekstrem, kecemburuan bisa mendorong seseorang menciptakan halangan atau hambatan.

Seperti mungkin mereka sengaja memberi informasi yang salah atau menunda pekerjaan untuk membuat kamu gagal.

Ini bentuk perilaku yang sangat toksik dan kamu perlu waspadai.

13. Menahan dukungan

Saat kamu benar-benar ada di kondisi butuh bantuan, mereka mungkin akan tiba-tiba tidak bisa hadir atau menahan informasi penting.

Perilaku pasif-agresif ini membuat kamu merasa sendirian dan kurang dukungan, padahal memang itu tujuan mereka.

14. Memainkan peran korban

Tak jarang beberapa orang memilih berpura-pura sebagai korban. Membuat kamu merasa bersalah atas keberhasilan kamu, seolah-olah kesuksesan menjadi penyebab masalah mereka. 

Ini cara manipulatif untuk menari simpati dan mengalihkan perhatian dari kekurangan mereka sendiri. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/09/26/160300220/14-tanda-seseorang-diam-diam-iri-dengan-hidup-kamu

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com