Pada dasarnya, gaslighting adalah teknik komunikasi di mana seseorang membuat pasangannya meragukan ingatannya sendiri, bahkan realitas yang sedang ia alami.
Efeknya bisa sangat merusak, mulai dari hilangnya rasa percaya diri hingga menimbulkan trauma mendalam.
Menurut Dr. Amelia Kelley, seorang terapis trauma dan penulis buku What I Wish I Knew: Surviving and Thriving After an Abusive Relationship, efek gaslighting dapat berlangsung lama dan memengaruhi kesehatan mental korban.
“Gaslighting adalah bentuk pelecehan yang dapat berdampak negatif terhadap rasa diri seseorang sekaligus kesehatan mentalnya,” ujar Kelley, dilansir dar PureWow, Senin (29/9/2025).
Berikut tujuh efek jangka panjang menjalin hubungan dengan gaslighter yang perlu diwaspadai.
7 Efek jangka panjang gaslighting terhadap korban
1. Kecemasan berlebih
Salah satu dampak paling nyata dari gaslighting adalah munculnya rasa cemas yang berlebihan.
Korban bisa merasa khawatir akan melakukan kesalahan, takut tidak diterima, atau selalu merasa diawasi. Bahkan setelah hubungan berakhir, kecemasan ini bisa menetap dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
“Gaslighting sering membuat seseorang hidup dalam ketakutan terus-menerus, sehingga kecemasan menjadi bagian dari keseharian,” jelas Kelley.
2. Depresi yang sulit hilang
Gaslighting kerap meninggalkan perasaan hampa dan tidak berharga pada korban.
Hal ini dapat memicu depresi yang berkepanjangan, ditandai dengan hilangnya semangat, menarik diri dari lingkungan, hingga sulit menemukan kebahagiaan dalam aktivitas yang dulu disukai.
“Perasaan terjebak dan tidak berdaya sering muncul, bahkan setelah hubungan berakhir,” ujar dia.
3. Trauma psikologis mendalam
Gaslighting bukan hanya sekadar konflik biasa, melainkan meninggalkan luka batin yang sulit disembuhkan.
Korban bisa merasa terpicu hanya dengan kata-kata atau situasi yang mirip dengan pengalaman masa lalu bersama gaslighter. Hal ini menyebabkan mereka terus membawa trauma meski sudah menjauh dari pelaku.
“Kebanyakan korban gaslighting mengalami luka batin yang membuat mereka sulit mempercayai diri sendiri maupun orang lain,” tutur Kelley.
4. Gejala PTSD
Dalam kasus yang lebih berat, korban menunjukkan gejala post-traumatic stress disorder (PTSD).
Mereka mungkin mengalami mimpi buruk, kilas balik kejadian traumatis, hingga rasa waspada berlebihan seolah bahaya selalu mengintai. Kondisi ini sangat melelahkan dan mengganggu kualitas hidup.
5. Rendahnya rasa percaya diri
Gaslighter kerap meremehkan, menyalahkan, atau mempermalukan korban secara halus namun konsisten.
Taktik ini membuat korban meragukan nilai dirinya, bahkan merasa tidak layak dicintai. Dampaknya, rasa percaya diri korban runtuh dan butuh waktu lama untuk membangunnya kembali.
“Taktik yang dipakai gaslighter memang dirancang untuk meruntuhkan rasa diri seseorang,” ungkap Kelley.
6. Keraguan terhadap diri sendiri
Gaslighting membuat korban terbiasa mempertanyakan pikiran, ingatan, dan emosinya sendiri.
Kelley menilai, korbannya akan tumbuh dengan keraguan kronis, sulit mengambil keputusan, dan terus mencari validasi dari orang lain.
“Gaslighting membuat korban mempertanyakan segala sesuatu, bahkan hal yang sebelumnya diyakini benar,” terang dia.
7. Sulit merasa aman dalam hubungan baru
Efek gaslighting juga terbawa hingga ke hubungan berikutnya. Korban sering kali sulit mempercayai pasangan baru, selalu curiga, atau merasa cemas jika diperlakukan dengan cara tertentu.
Hal ini bisa menghambat kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang sehat.
“Korban gaslighting sering kesulitan merasa aman dalam relasi baru karena pengalaman buruk yang masih membekas,” jelas Kelley.
Bisakah pulih dari gaslighting?
Meski dampaknya serius, pemulihan dari gaslighting tetap mungkin dilakukan. Kelley menekankan pentingnya dukungan sosial, menjaga jarak dari gaslighter, dan merawat diri sendiri.
“Mempraktikkan belas kasih pada diri sendiri dan kesabaran itu penting, karena proses penyembuhan butuh waktu,” tegasnya.
Menurutnya, mengelilingi diri dengan orang-orang yang peduli, menulis jurnal, atau bergabung dengan kelompok dukungan dapat membantu korban kembali menemukan jati diri.
https://lifestyle.kompas.com/read/2025/09/29/200500020/7-dampak-psikologis-yang-bisa-dialami-korban-gaslighting-dalam-hubungan