Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisakah Balikan dengan Mantan Setelah Lost Contact?

Ada yang menganggapnya sebagai kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan yang telah kandas. Pasalnya, lama waktu tidak berkontak disebut bisa memunculkan perspektif baru terhadap hubungan tersebut.

Ada pula yang menilainya seabgai langkah mundur, karena sebuah hubungan berakhir pasti karena suatu alasan yang telah disepakatai berdua.

Namun, apakah sebenarnya kita bisa balikan dengan mantan setelah lost contact cukup lama? Begini penjelasan dari terapis anak, keluarga, dan pernikahan berlisensi asal Amerika Serikat bernama Jenn Mann dalam artikelnya di InStyle, Rabu (1/10/2025).

Balikan dengan mantan pacar setelah lost contact

Ingat alasan hubungan berakhir

Mann mengatakan, ada alasan mengapa kamu putus dengan mantan pasangan, dan hal tersebut harus selalu diingat.

"Sangat mudah untuk 'amnesia' setelah serangkaian keterikatan romantis yang gagal," ucap dia dalam artikelnya.

Untuk meyakinkan diri apakah perlu balikan dengan mantan pacar atau tidak, tanyakan serangkaian pertanyaan ini pada diri sendiri:

  1. Kenapa saya putus?
  2. Apakah saya mengidealkan mantan pacar atau hubungan tersebut?
  3. Apa yang telah berubah, yang membuatmu berpikir bahwa segalanya akan berbeda kali ini?
  4. Apa yang telah diperbuat mantan pacar untuk menjadi kekasih yang lebih baik sejak putus?
  5. Jika kepercayaan rusak di kedua belah pihak, bisakah membangunnya kembali?
  6. Apakah keduanya bersedia untuk memperbaiki apa yang tidak berhasil sebelumnya?

"Saya ingin menekankan pada pertanyaan ketiga. Itu yang terlalu sering diabaikan," kata Mann dalam artikelnya.

Sebab, masalah inti yang dulu ada saat masih berpacaran, kemungkinan akan terus ada setelah kamu melewati fase bulan madu saat berhasil balikan dengan mantan pacar.

"Kecuali keduanya sudah melakukan banyak perbaikan pada diri sendiri dan benar-benar tumbuh, mengembangkan kemampuan baru, dan mempelajari hal baru, keduanya cenderung akan berada di tempat yang sama seperti ketika hubungan berakhir," jelas Mann dalam artikelnya.

Apakah ada penyesalan?

Permintaan maaf yang tulus datang dari menyadari bahwa salah satu pihak telah menjadi penyebab rasa sakit yang dialami mantan pasangan.

Menurut Mann, mengatakan "maaf" saja tidaklah cukup karena itu sekadar kata-kata.

Permintaan maaf yang bermakna adalah pemahaman tentang rasa sakit yang telah kamu atau mantan sebabkan, dan orang yang bersalah menunjukkan bahwa ia menyesali tindakan yang dilakukan saat masih pacaran.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah bertanggung jawab akan tindakan yang menyakiti mantan pacar, meskipun sebenarnya tidak disengaja.

"Ketika kamu bertanggung jawab, kamu memberi tahu mantan pacar bahwa kamu memahami situasi yang telah kamu sebabkan, dan kamu telah mengenali apa yang telah kamu lakukan salah," tulis Mann dalam artikelnya.

Memperbaiki apa yang telah rusak

Orang yang menebus kesalahan, entah dirimu atau mantan pacar, harus memperbaiki kerusakan yang telah disebabkan saat hubungan belum berakhir dulu.

Ia juga perlu mengambil tindakan untuk menghindari pengulangan perilaku buruk, entah itu tidak memakai media sosial, mengganti pekerjaan, atau mengikuti terapi.

Mann mengungkapkan, langkah ini adalah yang paling penting, tetapi terlalu sering dilewatkan oleh orang-orang yang balikan dengan mantan pacar setelah lost contact.

Alhasil, ia sering menerima banyak panggilan dari orang-orang yang pasangannya telah melakukan sesuatu yang buruk berulang kali, tetapi mereka tetap memilih untuk tidak mengakhiri hubungan kembali.

Inilah mengapa sekadar mengatakan maaf dan tidak akan mengulangi perbuatan yang salah, tidaklah cukup. Tanpa tindakan nyata, tidak akan ada yang berubah.

"Untuk balikan dengan seseorang yang telah berulang kali menyakiti kita, dan tidak berkomitmen untuk melakukan sesuatu yang berbeda, adalah 'persetujuan' untuk menerima perilaku menyakitkan yang sama," kata Mann dalam artikelnya.

Namun, pada akhirnya, keputusan untuk balikan dengan mantan pacar setelah lost contact, sepenuhnya berada di tanganmu.

Balikan atau tidak?

Jika sudah mantap untuk balikan dengan mantan pacar, lakukan secara perlahan. Mulai dengan mengontaknya dan lihat apakah dia bersedia untuk bertemu dan mengobrol.

Luangkan waktu bersama dan lihat apakah kalian masih sefrekuensi seperti dulu. Kamu mungkin menemukan bahwa kamu benar-benar sudah biasa saja dengannya, atau mungkin menemukan bahwa kisah cintamu dengan mantan sebenarnya baru saja dimulai saat ini.

Namun, perlu diingat bahwa kamu tidak perlu balikan, bahkan mengontak kembali mantan pacar, jika ia pernah melecehkanmu secara fisik, emosional, atau seksual.

Kemudian adalah jika dia pernah menggunakan narkoba, punya gangguan mental tapi enggan berobat, tidak selaras secara moral dan etis karena ini tidak akan berubah, atau ia adalah pembohong kompulsif.

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/10/02/090300320/bisakah-balikan-dengan-mantan-setelah-lost-contact-

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com