Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Pilgub NTT Mulai Rusuh

Kompas.com - 19/05/2008, 12:29 WIB

KUPANG, SENIN - Proses Pilgub Nusa Tenggara Timur  2008-2013 mulai rusuh, setelah massa dan simpatisan pendukung pasangan Kombes Pol Alfons Loemau-Frans Salesman (Amsal) bentrok dengan aparat kepolisian di depan Kantor KPUD NTT di Jalan Polisi Militer Kupang, Senin.
    
Kejadian ini berawal dari aksi pembakaran ban bekas serta tumpukan sampah di depan pintu masuk Sekretariat KPUD NTT oleh massa pendukung "Amsal" karena niat mereka untuk melakukan dialog dengan anggota KPUD NTT pimpinan Robinson Ratu Kore dihadang aparat kepolisian di pintu masuk.
    
Ketika polisi anti huru hara dari Polda NTT berusaha memadamkan kobaran api dengan menyemprotkan air ke arah titik api, kepulan asap seakan menutupi seluruh wilayah di sekitar KPUD NTT sehingga membuat massa berlarian.
    
Dalam situasi tersebut, massa yang berada di bagian belakang yang berdiri dan duduk di sisi Jalan Polisi Militer yang berhadapan langsung dengan Kantor KPUD NTT, melepas lemparan batu ke arah petugas keamanan sehingga membuat polisi bereaksi cepat ke arah datangnya lemparan batu itu.
    
Sejumlah orang yang dicurigai sebagai pelaku pelemparan langsung digebuk dan diringkus sehingga membuat situasi menjadi rusuh.
    
Keterangan yang diperoleh menyebutkan, sekitar empat orang, termasuk salah seorang di antaranya pegawai negeri sipil (PNS) langsung diamankan oleh petugas kepolisian ketika terjadi huru hara di siang bolong itu.
    
Ketua DPRD NTT, Melkianus Adoe secara terpisah menyatakan penyesalannya dengan insiden tersebut, karena perjuangan demokrasi yang dilakukan rakyat untuk menuntut keadilan di KPUD NTT harus berbuntut dengan tindakan anarkis.
    
Melkianus Adoe bersama sejumlah pimpinan fraksi dan komisi DPRD NTT saat ini sedang berada di Jakarta untuk bertemu dengan KPU Pusat guna membicarakan proses Pilgub NTT yang dinilai secara substantif dan prosedural menyalahi aturan UU yang berlaku.
    
"Jika KPUD NTT menegakkan aturan dalam proses Pilgub NTT, aksi massa seperti itu tidak akan terjadi. Saya sedih karena perjuangan demokrasi itu harus berakhir dengan kerusuhan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com