Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seni Berinvestasi Saham

Kompas.com - 23/08/2009, 03:14 WIB

Nah, untuk mendapat keuntungan dari transaksi jual-beli jangka pendek, bisa melihat pergerakan harga saham ketika pasar baru dibuka. Sebagai investor ritel, tentu Anda tidak memiliki dana cukup untuk menggerakkan harga saham. Namun, ibarat ikan teri, tentunya bisa nebeng di pergerakan ikan paus. Dengan kata lain, jika yakin saham Anda akan bergerak harganya karena saat pasar dibuka harga saham tersebut langsung bergerak yang berarti ada permintaan besar, Anda bisa ikut membeli saham itu.

Di sisi lain, Anda tentu tidak tahu apakah si investor besar akan memegang saham tersebut dalam jangka waktu lama atau kemudian menjualnya lagi setelah memperoleh keuntungan potensial dan melakukan aksi ambil untung. Di sinilah kerap terjadi musibah bagi investor ritel karena terlambat menjual.

Oleh karena itu, agar Anda tidak terjebak situasi itu, jika Anda bermain saham untuk dijual segera, tidak boleh serakah. Konkretnya, jika harga di pasar sudah lebih tinggi dari harga beli, maka sesegera mungkin saham itu dijual lagi. Tidak perlu kecewa kalau ternyata harga saham itu terus melambung. Ingat, Anda adalah investor ritel yang cuma mengikuti ”paus”. Tentu harus tahu kapan menyingkir agar tidak terimpit paus kalau tiba-tiba sang paus putar haluan.

Seni lain

Adakah seni yang lain? Ada. Anda mesti sangat hati-hati menggunakan dana yang terbatas. Caranya, belilah saham yang sektornya terdiversifikasi, pecah dana ke dalam beberapa saham. Dengan demikian, jika satu saham turun, saham lain bisa meningkat.

Kalau hasil transaksi dikonsolidasikan, Anda tetap akan memperoleh hasil, tetapi tidak sebesar investor institusi. Sisi baiknya, risiko Anda juga menjadi tidak terlalu besar.

Singkatnya, seni bermain saham sebenarnya perpaduan antara kelihaian dalam menentukan kapan masuk dan kapan keluar, dibarengi itikad memperoleh keuntungan secukupnya, tanpa serakah, serta mendiversifikasi saham yang dibeli. Selamat mencoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com