Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Mary-Kate & Ashley Suka Bergaya "Gembel"

Kompas.com - 18/06/2011, 17:10 WIB

KOMPAS.com - Semenjak muncul lagi di depan publik sebagai remaja, hingga  mencapai usia seperempat abad saat ini, si kembar Mary-Kate dan Ashley Olsen tetap konsisten dengan gaya busananya. Kembar berusia 25 tahun ini senang bergaya homeless chic, dimana mereka kerap mengenakan pakaian berlapis tanpa memedulikan kaidah-kaidah fashion.

Bahkan setelah dikenal sebagai desainer dan pemilik bisnis fashion dengan kekayaan senilai 1 milyar dollar seperti sekarang, gaya pribadi ini tidak mereka tinggalkan. Hal ini kerap menimbulkan pertanyaan, kenapa sih mereka memakai gaya "gembel" seperti itu, dan bukannya berpenampilan lebih rapi layaknya para selebriti?

Selain untuk menahan udara dingin kota New York, menurut mereka paparazzi lah yang membuat mereka memilih gaya tersebut. Hal ini terjadi sekitar tahun 2005, ketika mereka pindah ke New York untuk kuliah di New York University.

"Momen itu membangunkan kami untuk pergi kuliah, dan kami tidak menginginkan siapapun mengambil foto kami. Jadi (pakaian) itu menjadi semacam perlindungan," ujar Ashley.

Sedangkan Mary-Kate merasa, kota ini sangat dingin dengan hembusan anginnya yang dingin. "Mana mungkin kita tidak memakai '20 lapis pakaian' ketika datang dari Los Angeles, dan berjalan mengarungi salju (di New York)? Saya pikir itu sih, penyebabnya. Dan kemalasan kami saja," timpalnya.

Meskipun sudah menjadi figur publik sejak masih bayi, kedua perempuan ini ingin menjadi orang biasa di usia dewasanya. Sebisa mungkin mereka menghindar dari perhatian publik. Oleh karenanya, mereka juga tak membuat account Facebook atau Twitter. Keputusan ini memang bertentangan dengan strategi pemasaran label pakaian mereka, The Row

Ketika The Row dijual melalui situs fashion Net-a-Porter, dalam semalam  label ini telah menjadi retailer terbesar ketiga. Tak heran, keduanya tak mengelak bahwa internet telah banyak berjasa dalam mengembangkan bisnis The Row.  "Tetapi untuk saya pribadi, saya lebih suka keluar-masuk toko, melihat-lihat, dan merasakan bahan pakaiannya, dan mencobanya. Saya bukan online shopper," ujar Mary-Kate.

The Row kini telah didistribusikan ke seluruh dunia meskipun harganya tergolong mahal. Sepotong t-shirt saja dijual mulai harga 300 dollar (sekitar Rp 2,5 juta). Label ini juga dinominasikan untuk kategori pakaian wanita dari CFDA Award beberapa waktu lalu.

Meskipun demikian, Ashley mengatakan mereka juga jarang terlihat dalam pesta-pesta yang digelar oleh kalangan industri fashion. "Jujur saja, saya tidak meninggalkan rumah. Saya senang berteman dengan banyak orang, tapi kalau tiba waktunya untuk itu (berpesta), Anda akan jarang melihat kami," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com