Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Story of O: Kisah Tiga Desainer

Kompas.com - 26/02/2012, 11:03 WIB

KOMPAS.com -  Dalam perhelatan Indonesia Fashion Week 2012, tiga desainer Oka Diputra, Oline Workroba, dan Andreas Odang bergabung untuk menampilkan koleksi mereka dalam show bertajuk "The Story of O". Dalam sesi pertama show yang digelar di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Kamis (23/2/2012) lalu, Oka Diputra menghadirkan koleksi gaun semi formal yang sedikit seksi, dengan dominasi warna merah, hitam, dan abu-abu.

Gaun dari koleksi Oka banyak menampilkan teknik draperi, dengan leher V yang cukup tinggi di bagian depannya. Gaun-gaun mini juga dihadirkan dengan mengadaptasi rok tutu ala balerina sepanjang lutut. Sentuhan lain juga dihadirkan melalui lilitan obi merah pada sebuah dress hitam berlengan pendek. Untuk bahannya, Oka memilih jenis kain yang tipis namun tetap lembut seperti tafeta, dan kain brokat hitam yang dipadukan dengan sebuah rok berwarna pink. Hal ini digunakan untuk menghasilkan efek melambai yang sempurna.

Gaun bergaya one shoulder rupanya masih menjadi favorit para desainer dalam berkarya. Oka sendiri menampilkan sebuah gaun one shoulder berwarna merah terang dengan panjang selutut. Bagian lututnya sengaja diberi detail draperi, yang membuat gaun ini sedikit menggelembung.

Selain itu, gaun backless yang lebar juga jadi pilihan Oka, menghasilkan kesan seksi. Gaya backless ini muncul dalam beberapa versi, yaitu versi panjang dengan lilitan kain merah di pinggang, dan versi atasan berjumbai panjang yang dipadu dengan celana panjang berdraperi.

Di sesi kedua, Oline Workroba menghadirkan sentuhan yang sedikit berbeda. Jika Oka lebih banyak mengeluarkan gaun semi formal, Oline memilih bermain dalam dunia remaja perempuan yang energik. Dalam koleksi yang diberi tema Work Hard Play Hard, ia banyak menghadirkan busana two and three pieces. Sepertinya Oline ingin mengajak untuk lebih banyak bermain warna dan model, dalam dalam teknik padu-padan busana.

Koleksinya banyak didominasi celana panjang dengan tambahan banyak kantung besar, serta detail draperi. Meskipun bergaya maskulin, namun celana ini tetap feminin ketika dikenakan. Blazer, bolero, coat, sampai rompi, digunakan sebagai pendukung koleksinya. Beberapa potong mini dress bergaya asimetris di bagian bawah, serta beberapa potong rok gelembung juga terlihat apik ketika dipadupadankan dengan atasan sederhana dan blazer semi formal. 

The Beauty of Sorrow merupakan eksplorasi keindahan busana dalam suasana sedih. Andreas Odang menggambarkan suasana sedih dalam warna-warna gelap seperti hitam dan abu-abu. Gaun-gaun mini ditampilkan dengan tambahan aplikasi rangkaian bunga mawar besar berwarna perak dan emas di bagian bawah gaun, juga sebagai aplikasi di bagian bahu. Gaun koktil ini dibuat dengan kombinasi bahan transparan di bagian dada, sehingga sekilas mirip kemben.

Meski mengangkat suasana sedih, hitam bukan satu-satunya warna yang menjadi andalan. Sebuah gaun one shoulder berwarna peach terlihat unik dengan tambahan lapisan kain hitam transparan di bagian luarnya. Kain tipis hitam ini tampak sengaja diberi aksen menjuntai dan bertumpuk untuk menonjolkan kekuatan warna hitamnya sehingga mampu membaur sempurna dengan warna peach-nya. Untuk menampilkan kesan mewah, Andreas menambahkan taburan berlian kecil yang dipadukan dalam gaun panjang hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com