Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Klaim Obat Pelangsing yang Tak Terbukti Kebenarannya

Kompas.com - 09/04/2017, 19:05 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Hampir tiga dari empat orang di masa modern ini kelebihan lemak, demikian menurut sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers of Public Health.

Beberapa individu yang kelebihan berat badan beralih ke obat-obat pelangsing di pasaran. Seringkali, suplemen ini menjanjikan dapat meningkatkan metabolisme, menyeimbangkan komposisi tubuh, meningkatkan perasaan kenyang atau menekan nafsu makan.

Selain kurang bukti ilmiah mengenai hal itu, ada banyak tanda tanya lainnya terkait klaim obat-obatan pelangsing tersebut. Sebaiknya, Anda tidak begitu saja percaya pada obat pelangsing yang menjanjikan:

Penurunan berat badan tanpa diet

Produsen obat pelangsing akan senang jika Anda percaya bahwa hanya menelan pil, ramuan, atau menggosok losion tertentu, lemak akan langsung meleleh dari tubuh Anda.

Sayangnya, hasil langsing permanen membutuhkan usaha lebih dari itu. "Selama 20 tahun saya praktik, tidak ada ramuan atau pil apapun yang bisa lebih kuat dari makanan yang masuk ke mulut Anda,” kata dokter diet dan gizi ChrisbMohr, Phd, RD.

“Artinya, yang harus Anda lakukan jika ingin langsing adalah mengatur pola makan agar kalori yang masuk lebih sedikit dari yang keluar secara bertahap," imbuhnya.

Anda tak perlu olahraga

Terlalu banyak obat pelangsing menjanjikan hasil tanpa latihan. Itu sama seperti produk yang menjanjikan hasil tanpa Anda perlu berdiet.

Menurunkan berat badan tanpa diet atau olahraga adalah janji yang tidak berdasar atau tidak didukung penelitian.

Memercepat metabolisme

Ini adalah klaim umum yang dimulai ketika produsen obat pelangsing menambahkan ephedra pada produk mereka.

FDA melarang ephedra pada tahun 2004 karena masalah keamanan. Sejak dilarang, bahan aktif lainnya dari teh hijau menjadi ganti klaim mereka.

"Penelitian jangka panjang menyatakan, tak satu pun bahan-bahan ini terbukti bisa mengurangi berat badan secara permanen tanpa dibarengi olahraga dan diet," kata Mohr lagi.

Membuat Anda kenyang

Protein, serat, dan lemak lah yang membuat Anda kenyang. Suplemen atau obat pelangsing tidak. Atur pola makan Anda dengan benar.

Inilah contoh sederhana menu makan sehari yang sehat dan bisa membantu Anda mencapai tujuan langsing: Telur rebus (protein dan lemak) dan satu atau dua porsi buah dan sayur (serat) untuk sarapan.

Setengah porsi nasi merah, dada ayam bakar tanpa kulit (lemak dan protein) dan satu atau dua porsi sayur segar (serat) untuk makan siang. Segenggam kacang-kacangan rebus (lemak, serat protein) untuk camilan sore.

Setengah porsi nasi merah (karbohidrat, serat) dan ikan ukuran sedang (lemak, protein) dan sayur (serat) untuk makan malam.

Mengubah komposisi tubuh Anda

Suplemen tertentu menjanjikan perubahan komposisi tubuh, biasanya dengan menggeser penggunaan nutrisi atau menekan hormon tertentu.

Sayangnya, sangat sedikit penelitian yang telah membuktikan efektivitas hal ini.

Menghalangi penyerapan karbohidrat

Jika Anda ingin menurunkan berat badan, mengeliminasi karbohidrat kosong dan menggantinya dengan makanan yang kaya gizi adalah strategi yang baik.

"Mengonsumsi suplemen yang menghalangi karbohidrat merupakan strategi buruk karena tidak ada penelitian yang menunjukkan hal itu mungkin terjadi," jelas Mohr.

Ada studi tahun 2011 yang dipublikasikan di British Journal of Nutrition, mengevaluasi enam penelitian tentang pemblokiran penyerapan karbohidrat dengan menggunakan ekstrak kacang.

Ekstrak kacang ini, nampaknya bekerja dengan cara memblokir enzim yang bertugas membantu pencernaan karbohidrat.

Evaluasi mengatakan, penelitian-penelitian (tentang manfaat ekstrak kacang untuk memblokir karbohidrat), memiliki kekurangan metodologis sehingga hasilnya masih diragukan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com