KOMPAS.com - Saat ini, kita tidak bisa lepas dari smartphone. Bahkan, kebiasaan dan budaya kita banyak berubah akibat adanya perangkat ini.
Kita dapat dengan mudah mendapatkan jawaban atas keraguan atau pertanyaan dengan mengirim pesan singkat pada teman.
Tak hanya itu, kita juga bisa merasakan persetujuan dengan mendapatkan like dari postingan instagram atau status facebook kita.
Namun ternyata, ketergantungan besar kita pada smartphone ini bertanggung jawab atas perubahan bagaimana kita mengatur emosi.
Baca juga: Gangguan Cemas Tak Cuma Bisa Diatasi dengan Obat
Hasil dari komunikasi instan ini membuat kemampuan kita berkurang dalam mengelola perasaan tidak pasti.
Intoleransi terhadap ketidakpastian menunjukkan sebuah bentuk dasar berbagai kesulitan psikologis.
Psikolog menganggap ketergantungan seseorang terhadap smartphone sebagai "perilaku pencarian keamanan" yang dapat mengurangi rasa cemas yang mereka rasakan.
Sayangnya, beberapa aplikasi pesan singgat mempunyai pengaturan pesan "read" untuk memberitahu pengirim apakah lawan komunikasinya sedang online atau telah membeca pesan yang dikirim.
Saat pesan tidak segera dibalas atau ditanggapi, ada perasaan ditolak atau tidak dianggap.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.