Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2018, 16:00 WIB

Seorang wanita hamil harus berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum memutuskan meminum antibiotik, dan hanya mengonsumsi antibiotik yang diresepkan oleh dokter.

Antibiotik dapat menyebabkan pertumbuhan janin yang tidak normal dan berisiko bayi cacat lahir, atau yang disebut sebagai teratogenik.

Baca juga: Benarkah Susu Probiotik Bisa Mengurangi Risiko Komplikasi Kehamilan?

Keamanan antibiotik yang dikonsumsi ketika hamil ditentukan oleh banyak faktor, termasuk jenis antibiotik.

Juga, pada trimester ke berapa obat itu dikonsumsi, jumlah antibiotik, dan lama konsumsi, akan sangat berpengaruh pada janin.

Untuk itu, dokter kandungan adalah pihak yang terbaik untuk memutuskan status keamanan antibiotik yang dikonsumsi ibu hamil.

Antibiotik memang bermanfaat karena akan membantu proses penyembuhan dari infeksi, termasuk pada ibu hamil.

Namun, obat itu harus dikonsumsi hanya bila memang sangat diperlukan dan atas petunjuk dokter.

Prinsipnya, wanita hamil yang mengalami infeksi perlu mendapatkan terapi yang tepat.

Berkonsultasilah dengan dokter kandungan, terutama sebelum memutuskan minum antibiotik selama kehamilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com