Menstruasi bisa mengganggu keseimbangan pH karena darah menstruasi meningkat menjadi basa atau memiliki pH sekitar 7,4.
Penggunan sabun biasa atau shower gel juga bisa menjadi faktor pengganggu keseimbangan pH area kewanitaan, karena memiliki pH sekitar 9-10.
Hubungan seksual tidak sehat dan gonta-ganti pasangan juga bisa menjadi alasan lainnya.
Baca juga: Tips Menghitung Masa Subur Berdasarkan Siklus Menstruasi
"Semen bisa meningkatkan pH-nya karena basa, sekitar 7,1-8. Itu bisa juga mengganggu keseimbangan pH area kewanitaan," ujar Mery.
Pilih celana
Kita juga harus hati-hati dalam memilih gaya hidup.
Memilih celana yang terlalu ketat atau menggunakan celana dalam berbahan nilon bisa membuat pH area kewanitaan terganggu.
Lalu, saat menggunakan toilet umum, ada pula beberapa hal yang harus diperhatikan.
Misalnya, kebersihan air. Jika ragu, maka gunakan saja pembersih kewanitaan yang mengandung antiseptik.
Tahan kencing
Meski kadang ragu dengan kebersihan toilet umum, namun hal itu juga tak bisa dijadikan alasan untuk menahan kencing.
Baca juga: Bolehkah Menahan Kencing Lama-Lama?
Sebab, menahan kencing ternyata juga bisa meningkatkan risiko infeksi di vagina.
"Enggak boleh tahan kencing. Air seni salah satunya berfungsi mem-flush kuman buruk pada area kewanitaan," kata Mery.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.