5. Istirahat untuk peregangan
Otot tegang adalah hal umum yang dialami para pelari pemula. Hal ini juga menghambat seseorang untuk berlari lebih jauh.
Untuk menghindarinya, cobalah melakukan peregangan selama 30 detik di tengah sesi lari sebelum melanjutkannya kembali.
Jika kamu masih merasakan sakit meski sudah melakukan peregangan dan pelemasan otot-otot, berhentilah berlari.
6. Mencari teman lari
Banyak pelari pemula menganggap mereka tak bisa lari jarak jauh karen tak ada teman lari.
Entah karena terdistraksi obrolan, dukungan motivasi, atau alasan lainnya, memang mereka yang berlari bersama biasanya bisa lari lebih lama.
Jika kamu terbiasa lari sendiri, cobalah ajak teman atau keluarga untuk menemani.
Baca juga : Ketika Kita Terjangkit Doyan Lari...
7. Lari dengan kecepatan rendah
Salah satu alasan mengapa para pelari pemula cepat berhenti sebelum mencapai jarak tujuan adalah karena berlari terlalu cepat.
Jika kamu baru mengawalinya, cobalah lari dengan kecepatan rendah seperti jika kamu mengobrol dengan seseorang.
Jika kamu ngos-ngosan di tengah lari, maka artinya kamu berlari terlalu cepat.
8. Latihan kekuatan (strength training)
Strength training atau latihan kekuatan otot akan membantu tubuh lebih terhindar dari stres dalam berlari.
Otot-otot kita juga akan bisa bergerak lebih lama tanpa merasakan keletihan, yang berarti kita bisa lari lebih lama.