Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2018, 08:08 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

5. Istirahat untuk peregangan

Otot tegang adalah hal umum yang dialami para pelari pemula. Hal ini juga menghambat seseorang untuk berlari lebih jauh.

Untuk menghindarinya, cobalah melakukan peregangan selama 30 detik di tengah sesi lari sebelum melanjutkannya kembali.

Jika kamu masih merasakan sakit meski sudah melakukan peregangan dan pelemasan otot-otot, berhentilah berlari.

6. Mencari teman lari

Banyak pelari pemula menganggap mereka tak bisa lari jarak jauh karen tak ada teman lari.

Entah karena terdistraksi obrolan, dukungan motivasi, atau alasan lainnya, memang mereka yang berlari bersama biasanya bisa lari lebih lama.

Jika kamu terbiasa lari sendiri, cobalah ajak teman atau keluarga untuk menemani.

Baca juga : Ketika Kita Terjangkit Doyan Lari...

7. Lari dengan kecepatan rendah

Salah satu alasan mengapa para pelari pemula cepat berhenti sebelum mencapai jarak tujuan adalah karena berlari terlalu cepat.

Jika kamu baru mengawalinya, cobalah lari dengan kecepatan rendah seperti jika kamu mengobrol dengan seseorang.

Jika kamu ngos-ngosan di tengah lari, maka artinya kamu berlari terlalu cepat.

8. Latihan kekuatan (strength training)

Strength training atau latihan kekuatan otot akan membantu tubuh lebih terhindar dari stres dalam berlari.

Otot-otot kita juga akan bisa bergerak lebih lama tanpa merasakan keletihan, yang berarti kita bisa lari lebih lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com