Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2018, 17:13 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Kompas TV Pasca-dinyatakan sehat dan diperbolehkan menjalani kegiatan belajar-mengajar, 38 santri yang mengalami keracunan kembali mual dan muntah.

Dalam buklet itu diiklankan alat penyerut es dan berbagai penggunaannya, salah satunya disebutkan untuk es teh.

Abad 20

1900-an
Setelah 1900-an es teh lebih banyak menggunakan teh hitam daripada teh hijau. Hal ini karena harga impor teh hitam lebih murah.

1904
Pada 1904, saat musim panas orang-orang menolak minuman panas jenis apapun dan mencari berbagai minuman dingin, termasuk es teh.

Hal ini semakin mempopulerkan es teh, sekaligus mengubah cara pandang orang Amerika tehadap teh yang sebelumnya biasa diminum panas.

1917
Pada masa Perang Dunia I, orang amerika membeli gelas khusus yang berukuran tinggi, sendok panjang, dan garpu lemon.

Pada 1930, orang-orang menggunakan gelas anggur dalam set kristal untuk gelas es teh.

1920 – 1933
The American Prohibition (1920-1933) membantu meningkatkan popularitas es teh karena rata-rata orang Amerika dipaksa untuk mencari alternatif pengganti bir dan alkohol ilegal.

Sementara, menu es teh sudah sering ditampilkan dalam buku-buku memasak wilayah selatan.

Abad 21

2003
Perwakilan Negara Bagian Georgia, John Noel mengusulkan RUU yang mengharuskan restoran di Georgia yang menyajikan es teh, harus pula menyediakan pilihan menu teh manis.

Berikut isi RUU-nya:

(a) Seperti yang digunakan dalam bagian Kode ini, istilah 'teh manis' berarti es teh yang dimaniskan dengan gula pada saat diseduh.

(b) Setiap perusahaan pelayanan makanan yang menyajikan es teh harus menyajikan teh manis. Pendirian semacam itu dapat melayani teh tanpa pemanis tetapi dalam hal demikian harus juga menyajikan teh manis.

(c) Setiap orang yang melanggar bagian pedoman ini akan dianggap bersalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com