Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengasuhan Alternatif bagi Anak yang Kehilangan Orangtua

Kompas.com, 22 Mei 2018, 07:39 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak semua anak beruntung dapat hidup, tumbuh dan berkembang dengan keluarga lengkap.

Sebagian dari mereka hidup sendiri, tanpa kehadiran orangtua, atau keluarga terdekat.

Dari data yang diungkap SOS Children’s Village, 220 juta atau 1 dari 10 anak di dunia tumbuh dan berkembang sendiri.

Keluarga memiliki peran sangt penting bagi anak. Mereka yang tumbuh dan kembang tanpa keluarga stabil serta protektif, rentan terhadap beberapa risiko.

Sebut saja seperti perkembangan fisik, psikologis, dan sosial yang bisa terhambat lantaran kekurangan nutrisi, tidak adanya akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta lemahnya ikatan emosional dan dukungan yang diperlukan oleh setiap anak. 

Baca juga: Satu Kualitas Wajib bagi Orangtua Anak Berkebutuhan Khusus

Tak hanya itu, mereka juga rentan terhadap penelantaran, kekerasan, diskriminasi, eksploitasi, dan kemiskinan.

Pengasuhan alternatif

Direktur SOS Children’s Village Indonesia Gregor Hadi Nitihardjo mengatakan, mengentaskan persoalan tersebut bukan sekadar memberikan anak sebuah bangunan, lengkap dengan atap, tempat tidur, makanan dan fasilitas lain. 

Anak-anak tersebut, menurutnya, membutuhkan sebuah keluarga dengan kehidupan serta pola asuh permanen.

“Kami (SOS Children’s Village) memberikan orangtua pengganti yang bersifat permanen, sehingga kehidupan keluarga tumbuh di situ,” ungkap Hadi di Jakarta, Senin (21/5/2018).

SOS Children’s Village menyebut ini sebagai pengasuhan alternatif. Namun, pola pengasuhan ini tak lepas dari konsep keluarga yang sebenarnya.

Baca juga: Kesalahan Pola Asuh yang Sering Diterapkan Orangtua Zaman Now

Hadi mencontohkan, dalam satu rumah akan terdiri dari 6 hingga 8 anak yang diasuh oleh satu orang ibu yang setiap hari harus ada di rumah tersebut.

“Persis berperan sebagai seorang ibu,” ungkap Hadi.

Di sana, anak-anak diberikan pola asuh seperti keluarga pada umumnya, misalnya, sekolah, makanan hingga perhatian terhadap bakatnya. 

Anak-anak disekolahkan ke tempat umum, sedangkan makanan diperhatikan agar mengasup nutrisi dan gizi yang tepat.

Sementara bakat adalah salah satu yang juga penting diberikan perhatian agar bisa dikembangkan.

Kendati demikian ada beberapa aturan penting dalam keluarga ini, misalnya, tak dilakukan hukuman fisik, melainkan pendisiplinan positif.

“Kalau sampai ketahuan ada hukuman fisik, maka akan dibawa ke pidana,” ujar Hadi.

Di Indonesia sendiri, SOS Children’s Village baru resmi masuk tahun 1972, sementara di dunia sudah berdiri sejak 1949. 

Adalah Agus Prawoto, tentara yang sempat bertugas di Austria yang akhirnya tertarik membawa konsep SOS Children’s Village diterapkan di Indonesia.

Hingga kini, tercatat sudah ada 114 rumah yang tersebar di 8 villages dalam 10 lokasi berbeda.

“Villages kami benar-benar merefleksikan masyarakat setempat, termasuk di Indonesia,” kata Presiden Direktur SOS Children’s Villages International Shiddarta Kaul.

Menghargai perbedaan

Selain soal akademik, dan kebutuhan kasih sayang orangtua—anak-anak di sini juga diperhatikan perihal pendidikan karakter, salah satunya mengenai perbedaan.

Sejak kecil, menurut Hadi, anak-anak diajarkan soal menghargai perbedaan, sehingga mencegah berkembangnya pemikiran-pemikiran sempit soal keberagaman. 

“Meskipun berbeda (agama, suku dan ras), anak-anak kami hidup berdampingan,” ujar Hadi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau