Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Kesalahan Tersering Penyebab Cedera Olahraga

Kompas.com - 28/06/2018, 17:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Pemanasan adalah hal penting dalam semua jenis olahraga. Namun, masih banyak orang yang belum melakukannya secara tepat.

Misalnya, ketika peregangan banyak yang lebih fokus pada peregangan staris. Jenis pemanasan ini, dimana kita akan meregangkan satu bagian tubuh dan menahannya pada posisi tertentu, berpotensi mengurangi performa saat berolahraga dan bisa beresiko cedera.

Ketimbang peregangan dinamis, Alex menyarankan untuk melakukan aktivitas yang fokus pada bagian tubuh yang akan digunakan secara intensif.

"Hal ini akan secara tepat mempersiapkan otot untuk beraktivitas. Contohnya, jika kita mau lari maka fokus pada aktivitas yang melibatkan paru-paru. Sementara jika angkat beban, fokuslah pada lengan," kata dia.

Sementara peregangan statis disarankan dilakukan setelah melakukan olahraga.

4. Olahraga setiap waktu

Peningkatan popularitas latihan interval intensitas tinggi (HIIT) dan budaya nge-gym di rumah seolah membentuk keyakinan bahwa olahraga keras setiap waktu akan memberikan lebih banyak manfaat.

"HIIT baik untuk dilakukan. Tapi jika terlalu banyak dilakukan tanpa diselingi istirahat maka berpotensi menimbulkan cedera dan kerusakan sendi," kata Alex.

Sebagai alternatif, lakukanlah olahraga intensitas rendah dengan intens. Seperti jogging, berenang, bersepeda, atau yoga untuk meminimalisasi cedera. Di saat yang sama, manfaat berolahraga tetap didapatkan.

5. Tidak beristirahat dengan baik

Setelah sejam berada di gym dan berlari 5km, kita mungkin pulang ke rumah dan menganggap pekerjaan kita sudah selesai.

Tetapi, penting bagi kita untuk melakukan pemulihan secara maksimal dan tepat setiap kali selesai berlatih.

Pastikan untuk tidak melewatkan sesi peregangan setelah olahraga dan pertimbangan menggunakn terapi hangat atau dingin sebagai bagian dari pemulihan. Selain itu, pastikan otot dan sendi tetap luwes.

Bersama dengan peregangan usai olahraga, kita bisa mengkonsumsi suplemen dengan kandungan seperti kalsium dan vitamin D.

"Jika kamu secara tetap mengalami cedera, dukungan medis diperlukan agar cedera tersebut hilang," papar Alex.

Baca juga: Berapa Lama Olahraga HIIT Untuk Menurunkan Berat Badan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com