Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Memulai dan Membayari Kencan? Bukan Masalah...

Kompas.com - 08/07/2018, 18:25 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perdebatan siapa yang akan membayari momen kencan pertama seolah menjadi bahasan yang tak akan pernah usai.

Namun, sebuah riset terbaru yang dilakukan perusahaan aplikasi kencan online Badoo, telah memberi jawaban yang cukup jelas.

Riset tersebut mengungkap, manusia pada masa kini tak lagi memperhatian stereotip gender, terutama soal siapa yang akan membayar biaya kencan.

Berdasarkan riset dari Badoo, sebesar 65 persen wanita lebih suka membayar pada kencan pertama.

Hasil riset ini terbilang akurat. Pasalnya, Badoo merupakan aplikasi kencan online yang telah memiliki 390 juta pengguna di seluruh dunia.

Riset ini dilakukan terhadap lebih dari 2.000 remaja Inggris berusia 18-30 tahun.

Jajak pendapat juga menemukan, 74 persen wanita Inggris yang menggunakan aplikasi kencan, juga melakukan langkah pertama dan berinisiatif untuk memulai percakapan.

Kencan pertama memang hal yang berkesan dan menentukan nasib hubungan asmara selanjutnya.

Memang, tidak ada aturan khusus yang menetapkan siapa yang harus membayar saat kencan pertama.

Namun, riset selanjutnya menunjukkan para lajang di dunia modern ini percaya, wanita yang memulai inisiatif untuk kencan pertama, sudah merupakan hal yang wajar.

Menurut Alex Williamson, pemimpin merek pada aplikasi kencan Bumble, mereka yang berinisiatif untuk kencan pertama adalah pihak yang seharusnya membayar tagihan kencan.

"Orang tersebut harus 'bertanggung jawab' membayar biaya kencan," ucap Alex Williamson.

Tapi bagaimana pun, menurut Alex, menawarkan diri sebagai pihak yang membayar, -baik membayar sebagian atau seluruhnya, merupakan hal yang pantas dibahas.

Baca juga: Siapa yang Harus Bayar Biaya Kencan Pertama?

Berdasarkan survei dari The League -sebuah aplikasi kencan, satu dari tiga pasangan heteroseksual yang sukses diawali oleh langkah sang wanita terlebih dahulu.

Survei tersebut menganalisis data dari 100 pasangan sukses yang telah menemukan cinta lewat aplikasi The League.

Pasangan yang terbilang sukses tersebut rata-rata telah menjalin hubungan lebih dari setahun.

Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi?

Menurut psikolog dan ahli kencan Badoo Claire Stott, semuanya tergantung pada kepercayaan diri.

"Keyakinan adalah salah satu kualitas paling menarik dalam calon pasangan," kata Stott.

Menurut dia, wanita yang berinisiatif dan membayar untuk kencan memancarkan rasa percaya diri.

"Ini memperkuat setiap tindakan gender, hanya pria yang tidak percaya diri yang melihatnya sebagai ancaman,” ucap dia.

Stott juga menambahkan, wanita sadar akan tekanan keuangan yang dapat terjadi pada pria.

Ini juga menunjukkan, sang wanita tidak ingin mengambil keuntungan dari pihak lelaki.

Baca juga: Wanita adalah Penentu Sukses Sebuah Hubungan, Benarkah?

Menggunakan aplikasi kencan, menurut Stott, berarti orang-orang menjalin cinta dengan cara yang lebih dari biasanya.

Pria yang masih memegang aturan tardisional dan ketinggalan zaman dalam hal kencan, kata Stott, mereka cenderung menghadapi masalah emosional dan finansial.

“Wanita modern menyadari hal ini dan sebagian besar, tidak ingin mengambil keuntungan," paparnya.

Memang tidak semua pasangan memegang prinsip yang sama. Tapi, peran gender yang menyarankan seorang pria harus selalu membayar untuk seorang wanita sudah usang.

Sebaliknya, siapa yang harus membayar untuk kencan tak lagi hanya dibebankan untuk pria.

Jadi kesimpulannya, tidak ada cara yang benar atau salah untuk menentukan siapa yang harus membayar tagihan kencan pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com