Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga Lari dan Ibu Hamil, Apa yang Harus Diperhatikan?

Kompas.com - 23/07/2018, 18:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Lari tidak akan menyebabkan keguguran atau menyakiti bayi.

"Bayi berada dalam ruang yang terisolasi dan terlindungi selama kehamilan," ujar dia.

Olahraga ketika hamil akan membuat seorang wanita berkeringat lebih cepat. Jadi, si ibu harus memastikan telah terhidrasi dengan baik dan menggunakan pakaian longgar.

Baca juga: Setelah 25 Tahun, Reebok Luncurkan Kembali Sepatu Lari Klasik Aztrek

Olahraga dalam ruangan bisa menjadi pilihan yang baik pada cuaca panas dan lembap. Terutama pada fase trimester awal ketika temperatur tubuh ibu hamil cenderung tinggi (di atas 38 derajat celcius).

Temperatur tubuh yang terlalu tinggi dari ibu hamil bisa meningkatkan risiko neural tube defects (NTD) atau kecacatan tabung saraf.

Hot yoga, berendam air panas dan sauna juga seharusnya dihindari karena akan meningkatkan suhu tubuh dengan cepat.

Karena pusat gravitasi ibu hamil berubah, berhati-hatilah dengan permukaan yang tidak rata. Ketika melakukan latihan kekuatan, konsentrasilah membentuk postur tubuh yang baik.

Tubuh memproduksi hormon relaksin yang akan merenggangkan ligamen selama kehamilan. Relaksin bereaksi di seluruh tubuh, namun sangat besar efeknya di bagian panggul.

Ligamen yang meregang akan menyebabkan sakit di bagian panggul, tepatnya sendi sacroiliac atau bagian bawah punggung. Hal ini akan membuat ibu hamil merasa lebih sakit setelah lari.

Ibu hamil juga akan lebih rentan cedera, karena ligamen yang renggang menjadi kurang stabil.

Kendati demikian, ibu hamil tidak perlu memonitor detak jantung.

Jika ingin berlari, pastikan tetap seusai anjuran dan berlari dengan kecepatan rendah, indikasinya, ketika masih bisa berlari sambil ngobrol.

"Jika kamu bisa lari sambil berbincang dan merasa baik, kamu bisa melanjutkannya," kata Dawson.

Beri penyesuaian

Terimalah kenyataan bahwa performa lari akan berubah pada kondisi hamil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com