Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2018, 10:32 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com — Pertengkaran dalam keluarga adalah hal wajar. Biasanya, banyak anak yang lebih tua merasa "terganggu" dengan kehadiran adiknya.

Sang kakak pun tak segan untuk "menindas" adiknya sehingga konflik kerap terjadi. Namun, riset menyebut, tumbuh besar dengan konflik antarsaudara membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Dilansir dari D'Marge, riset dilakukan oleh University Of Cambridge. Hasil riset membuktikan sedikit persaingan dan pertikaian dalam keluarga sebenarnya baik untuk tumbuh kembang anak-anak.

Riset dilakukan dengan merekam interaksi antara orangtua, saudara, teman, dan orang asing.

Periset juga menerapkan metode wawancara dan kuesioner yang dilakukan bersama orangtua, guru, dan anak-anak itu sendiri.

Peneliti menilai, kemampuan berbahasa anak-anak, keterampilan dalam membuat rencana, memori kerja, dan kontrol represif atau pengendalian sosial yang dilakukan setelah terjadi pelanggaran.

Menurut riset, saudara kandung adalah "musuh" alami. Mereka sering berada pada kesamaan dan cenderung terlibat dalam hal semacam permainan untuk membantu pengembangan kesadaran akan keadaan mental.

Menurut Dr Claire Hughes, selaku psikolog, semakin sering terjadi konflik dan perdebatan antara kakak-beradik, semakin mereka mempelajari hal kompleks tentang komunikasi dan seluk-beluk bahasa.

Selain itu, mereka juga belajar mengatasi masalah, mencari jalan keluar, sekaligus mempertahankan diri dan membentuk mental, namun dalam lingkungan yang aman.

Baca juga: Keluarga Menentukan Mental Seorang Anak

Pada usia tiga tahun, anak yang berusia lebih tua biasanya telah mampu mengekspresikan keadaan emosional mereka.

Tapi, konflik yang kerap terjadi membuat mereka yang berusia lebih muda tidak dapat mengekspresikan kondisi emosional seperti kakak mereka pada usia tiga tahun.

Kabar baiknya, pada usia enam tahun pemahaman sosial anak-anak telah meningkat dengan cepat, dan mereka memiliki kemampuan emosional pada tingkat yang sama.

Sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian lain, kemampuan asertif—kemampuan untuk mengungkapkan emosi dan keinginan dengan menjaga perasaan orang lain—sering menjadi bentuk pertahanan terbaik.

Dengan kata lain, "penindasan" yang kerap dilakukan oleh sang kakak membuat para adik menjadi pribadi yang lebih baik di kemudian hari.

Jadi, mereka yang kerap mendapatkan bulidari sang kakak pada masa kecil seharusnya tak menyimpan dendam, justru musti berterima kasih karena diajarkan untuk menjadi lebih kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com