Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biasakan Baca Label Nilai Gizi pada Minuman Kemasan

Kompas.com - 18/10/2018, 18:48 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia perlu memberikan perhatian lebih terhadap masalah kesehatan masyarakat, demi mendukung generasi yang lebih sehat dan produktif.

Ada pun salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian besar adalah meningkatnya risiko penyakit tidak menular, seperti jantung dan diabetes melitus.

Penyebab berkembanganya masalah tersebut adalah pola makan dan minum yang mengandung jumlah kalori berlebih, sehingga berisiko menyebabkan kegemukan.

Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah mengeluarkan panduan “Isi Piringku”, yaitu 2/3 porsi karbohidrat, 1/3 porsi protein dan lemak (lauk pauk), 1/2 sayur serta buah.

Masyarakat juga dapat mengikuti anjuran Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk mengetahui berapa banyaknya kalori yang dibutuhkan sesuai usia serta jenis kelamin.

Baca juga: 4 Pilihan Es Kopi Kekinian yang Minim Kalori

Namun, dengan banyaknya pilihan makanan dan minuman siap saji, kita masih sering tergoda untuk mengasup di luar makanan pokok. 

Hal itu yang justru memengaruhi pertambahan berat badan karena kandungan kalori yang tinggi.

Oleh karena itu, penting untuk cerdas membaca dan mengerti label nutrisi, terutama dalam minuman siap saji yang terkadang terlihat ringan, namun tidak sesuai dengan kebutuhan kita.

Pakar perilaku konsumen dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Ujang Sumarwan mengungkapkan, beragam masalah kesehatan di Indonesia di antaranya dipicu oleh ketidak-seimbangan asupan gizi.

“Beragam keluhan kesehatan seperti obesitas, diabetes II, keluhan fungsi ginjal dan jantung, salah satunya dipicu oleh tidak seimbangnya konsumsi nutrisi tubuh, yang bisa berasal dari makanan atau minuman sehari-hari.”

Hal itu diungkapkan Ujang dalam acara Hydration Talk, Danone, di Jakarta, Kamis (18/1 /2018).

Menurut Ujang, sebagai konsumen, kita dapat memilih minuman yang akan konsumsi sesuai dengan kebutuhan.

Namun, sering kali kita cenderung meminum berdasarkan rasanya yang disukai, sehingga tidak memperhatikan kandungan nutrisi terutama gula.

Ujang menambahkan, meskipun asupan pola minum air putih di Indonesia meningkat dari tahun 2012 dibanding tahun 2016--pola minum yang mengandung gula seperti minuman dalam kemasan juga meningkat.

"Oleh karena itu, perlu untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar menjaga pola makan dan minum yang lebih baik,” paparnya.

Baca juga: Inilah Cara Tepat Baca Label Kemasan Pangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com