Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Lexi, Turunkan Berat Badan 22 Kg Berkat "Kotak Bento"

Kompas.com - 02/11/2018, 09:05 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Di malam hari, Lexi menyantap dada ayam dengan asparagus, cabai merah, dan keju yang dibakar. "Biasanya aku memadukan ini dengan ubi," kata dia.

Tak lupa, camilan pun dia siapkan dalam program diet ini.

Lexi senang mengonsumsi camilan granola batangan, sereal, dan kue dari label makanan Kashi.

Pola olahraga

Sejalan dengan pengaturan menu makanan, Lexi pun memulai rutinitas olahraga. Semuanya dia lakukan dari "nol".

Pada masa awal latihan, dia mengaku sempat datang ke pusat kebugaran, namun langsung meninggalkannya hanya dalam tempo beberapa menit.

Baca juga: Mengapa Berat Badan Stuck Meski Rutin Olahraga dan Makan Sehat?

Ia kemudian membeli sepeda statis, dan membangun semacam pusat kebugaran sendiri di rumah. Lexi lalu mencoba berlatih rutin 3-4 kali seminggu.

Motivasi

Kotak bento andalah Lexi yang membawanya mengurangi berat badan hingga 20-an kilogram dalam delapan bulan. VIA POPSUGAR Kotak bento andalah Lexi yang membawanya mengurangi berat badan hingga 20-an kilogram dalam delapan bulan.
Lexi bisa menurunkan berat badan hingga 22 kilogram dalam delapan bulan juga terjadi berkat bantuan pasangannya.

Ia mengatakan, pasangannya menyebarkan perjalanan penurunan berat badan itu pada orang-orang.

Hal itulah yang menjadi salah satu motivasi bagi Lexi untuk terus lebih baik.

"Kini kami saling menyemangati untuk terus termotivasi dan hidup seimbang. Hubungan kami terus menguat dan lebih baik dari sebelumnya," kata dia.

Perubahan angka ukuran pakaian juga terus memotivasinya. Semakin hari, ia semakin mendapatkan kepercayaan diri, dan menjadi pribadi yang semakin positif.

Pola tidurnya pun semakin baik.

Baca juga: Kisah Sukses Diet Keto, Pasangan Gemuk Turun Berat Badan hingga 106 Kg

Ada sejumlah poin besar yang dianut Lexi dan diajarkan bagi semua yang ingin menurunkan berat badan:

1. Dengarkan tubuhmu.

2. Jangan potong kelompok makanan mana pun.

3. Tidak ada mode diet. Gantilah dengan perubahan pola hidup yang lebih awet.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com