KOMPAS.com - Meski sudah rajin cuci tangan dan mandi dua kali sehari, nyatanya kita masih mungkin menyebarkan kuman penyakit dengan cara-cara yang sama sekali tidak terduga. Coba cek, berapa dari lima kebiasaan ini yang sering kita lakukan — baik sadar atau tidak sadar?
Sebelum cari tahu apa saja hal-hal sepele yang bisa menyebarkan penyakit, ketahui dulu apa saja faktor risiko pendukungnya.
Pertama adalah tangan kita. Ya! Walaupun kelihatannya bersih dan wangi, tangan merupakan “lahan perumahan” yang ideal bagi bakteri. Setidaknya ada kurang lebih 5 ribu bakteri yang hidup di kedua tangan kita setiap saat.
Yang kedua adalah benda-benda di sekitar kita. Semua benda yang bahkan selalu tampak bersih sekali pun masih berkemungkinan jadi perantara penularan penyakit.
Kuman, baik yang berbentuk bakteri, virus, maupun spora jamur pada dasarnya selalu beterbangan di udara dan dapat mendarat di permukaan benda mana saja.
Segala macam makhluk mikroskopik ini dapat bertahan hidup di permukaan benda mati hingga setidaknya 6 jam sampai 7 hari di suhu ruangan. Ketika kita menyentuh permukaan suatu benda, secara otomatis mereka akan ikut berpindah ke tangan.
Baca juga: Mengatasi Masalah Kulit Akibat Paparan Debu dan Polusi
Selanjutnya, tanpa sadar menyentuh wajah, mengucek mata, mengelap bibir, dan melakukan hal lainnya yang berpotensi menyebarkan kuman ke bagian tubuh lainnya. Hiiy… terdengar mengerikan, ya?
Nah mana kebiasaan yang sering kita lakukan, yang tanpa kita sadari menyebarkan kuman?
1. Menggigit kuku atau ujung pulpen
Meski kelihatannya kuku atau pensil itu bersih, kita tidak tahu betul ada berapa juta kuman yang tinggal sana. Orang yang selanjutnya meminjam pulpen itu pun ikut kebagian jatah bakteri karena tidak tahu bahwa alat tulis itu bekas digigiti.
Selain itu, hobi menggigit kuku, pulpen, atau pensil, berpotensi menimbulkan luka yang berisiko meningkatkan risiko infeksi. Dengan kata lain, peluang untuk terserang suatu penyakit pun menjadi lebih besar.
Baca juga: Bahaya Kesehatan di Balik Kebiasaan Menggigit Kuku
2. Membuka sesuatu pakai gigi
Padahal tidak hanya berisiko merusak gigi saja, tapi kebiasaan itu juga berpeluang menyebarkan kuman yang tadinya menempel pada benda tersebut jadi masuk ke mulut.
Di waktu bersamaan, bakteri yang tinggal di dalam mulut juga ikut berpindah ke kemasan sehingga masih dapat menyebar ke orang lain yang ikut memegang kemasan tersebut.
Baca juga: Apa Hubungan Kebersihan Mulut dengan Penyakit Jantung?
3. Bersin dan batuk tutup pakai telapak tangan
Justru cara ini akan menjadi perantara penyebaran kuman yang cepat. Dengan menutup mulut pakai telapak tangan, tanpa sadar kita telah memindahkan bakteri dari telapak tangan ke orang lain ketika nanti bersentuhan atau bersalaman.
Kuman yang baru saja berpindah ke tangan juga bakal berpindah lagi ke benda-benda yang kita sentuh selanjutnya. Penyebaran kuman pun bisa lebih luas lagi.
Nah, sebaiknya mulai biasakan bawa tisu atau sapu tangan untuk menutup mulut. Jika kepepet, palingkan wajah ke dalam lipatan siku atau lengan dalam begitu merasa ingin batuk atau bersin. Kemudian setiap habis batuk atau bersin, selalu cuci tangan sampai bersih.
Baca juga: Bahaya Fatal Menahan Bersin
4. Membiarkan rambut kusut di sisir
Sebenarnya tidak hanya rambut rontok saja yang bersarang di sisir. Sisa produk perawatan rambut, minyak kulit kepala, serta sel kulit mati, juga turut “bermigrasi” ke sana dan menjadi makanan bagi bakteri yang sebelumnya sudah ada di permukaan sisir.
Ketika kamu menyisir lagi di lain waktu, semua hal tersebut akan kembali ke rambut dan merusak keindahan mahkota kepala.
Idealnya, kita perlu rajin bersihkan dan cuci sisir paling tidak sebulan sekali.
5. Meniup lilin ulang tahun
Walaupun jarang ditemukan kasus penularan penyakit habis meniup lilin ulang tahun, tapi masih ada kemungkinan penyebaran kuman ketika kue tersebut dimakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.