Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2019, 08:20 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ke mana biasanya kamu membuang limbah kemasan kosmetik?

Pertanyaan ini mungkin tak terpikirkan oleh kita sebelumnya.

Ya, kebanyakan dari kita mungkin hanya membuangnya begitu saja ketika kemasan kosmetik atau produk perawatan kulit lainnya, sudah habis.

Padahal, limbah kosmetik bisa turut menimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Selain itu, jika kondisi kemasan masih bagus, pihak-pihak tak bertanggungjawab bisa menggunakan kembali untuk wadah kosmetik palsu.

Setidaknya dua alasan itulah yang membuat The Body Shop Indonesia meluncurkan program "Bring Back Our Bottles" (BBOB), sejak tahun 2008.

Lewat program ini, The Body Shop mengajak konsumen mengembalikan kemasan kosong produk The Body Shop ke toko-toko terdekat.

Baca juga: Masker Oatmeal untuk Kulit Sensitif dari The Body Shop

Kemasan tersebut selanjutnya akan diolah dan didaur ulang untuk hasil yang bermanfaat.

Kemasan yang bisa kamu kembalikan beragam jenisnya. Mulai dari produk shower gel, body scrub, shampoo, hingga produk kosmetik seperti lipstik.

Setelah dijalankan lebih dari 10 tahun, program tersebut dianggap berhasil meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap limbah kosmetik.

"Setiap tahun naik 5-7 persen. Akhirnya customer mulai aware dan semakin mau berpartisipasi. Mereka kan sekalian mengurangi sampah di rumah juga."

Begitu kata Brand Value Manager The Body Shop Indonesia, Dita Agustia kepada Kompas.com di gerai The Body Shop di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Dita mengatakan, untuk menjalankan program ini, The Body Shop bekerja sama dengan sejumlah mitra pengelola sampah.

Masing-masing mitra pengelola berbeda di setiap daerah. Untuk program BBOB area Jabodetabek dan Bandung, kerjasama dilakukan dengan Waste 4 Change.

Baca juga: Koleksi Vanilla Pumpkin The Body Shop untuk Menyambut Halloween

Lalu, BBOB di Bali, misalnya, The Body Shop bekerja sama dengan Eco-Bali.

Nah, jika kamu sudah pernah mengikuti program BBOB, ke mana perginya kemasan kosmetik kita yang sudah habis itu? Lalu, seperti apa prosesnya?

1. Kemasan dikumpulkan ke gerai

Supervisor Waste 4 Change Muhammad Andriansyah menunjukkan tahap pertana yang dilalui ketika mereka menerima sampah, yaitu dengan mengelompokkan sampah berdasarkan jenisnya.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Supervisor Waste 4 Change Muhammad Andriansyah menunjukkan tahap pertana yang dilalui ketika mereka menerima sampah, yaitu dengan mengelompokkan sampah berdasarkan jenisnya.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membawa kemasan The Body Shop-mu yang sudah habis ke gerai terdekat.

Lalu, pergilah ke kasir. Biasanya, mereka menyediakan sejenis wadah untuk mengumpulkan kemasan-kemasan tersebut.

Misalnya, kotak bertuliskan "Bring Back Our Bottles".

Konsumen yang telah menyerahkan kemasan bekas bisa mendapatkan reward. Reward yang didapatkan berbeda dari waktu ke waktu.

Mulai dari merchandise lilin, pin, hingga kini berupa poin.

Baca juga: Keseruan di Gerai Terbesar The Body Shop Indonesia...

2. Diberikan kepada partner pengelola

Kemasan-kemasan kosong The Body Shop yang telah dipilah jenisnya kemudian akan dikelompokkan berdasarkan warna kemasan.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Kemasan-kemasan kosong The Body Shop yang telah dipilah jenisnya kemudian akan dikelompokkan berdasarkan warna kemasan.

Kemasan-kemasan yang telah dikumpulkan tadi akan diberikan kepada mitra pengelola sampah secara berkala.

Sebelum diberikan, kemasan terlebih dahulu dirusak pada bagian logo dan badan kemasan agar tidak bisa digunakan kembali sebagai kemasan produk kosmetik atau perawatan.

3. Pemilahan

Kemasan-kemasan kosong The Body Shop yang telah dipilah jenisnya kemudian akan dikelompokkan berdasarkan warna kemasan.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Kemasan-kemasan kosong The Body Shop yang telah dipilah jenisnya kemudian akan dikelompokkan berdasarkan warna kemasan.

Kemasan-kemasan yang telah diserahkan ke mitra pengelola sampah kemudian akan melalui proses pemilahan.

Supervisor Waste 4 Change, Muhammad Andriansyah menjelaskan, sampah yang datang kemudian disusun dan disortir rinci berdasarkan jenisnya.

Sebab, setiap kemasan memiliki jenis material yang berbeda. Setelah itu, kemasan akan disortir kembali berdasarkan warna yang sama.

Proses ini sama seperti yang dilakukan terhadap sampah-sampah lainnya yang diterima Waste 4 Change.

Baca juga: Fashion Karya Mahasiswa yang Memanfaatkan Plastik Daur Ulang

"Kenapa? Karena ini memengaruhi siklus daur ulangnya. Kalau di plastik, warna memengaruhi nilai jualnya," kata Andri.

Setelah disortir rapi berdasarkan warna, kemasan akan dikupas hingga bersih.

Proses ini memakan waktu relatif lama karena dilakukan secara manual per kemasan. Dari proses awal hingga dikupas bersih, waktunya bisa mencapai sekitar satu minggu.

4. Pencacahan

Proses pencacahan sampah di Waste 4 Change. Proses ini merupakan proses terakhir sebelum sampah diserahkan kepada mitra daur ulang.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Proses pencacahan sampah di Waste 4 Change. Proses ini merupakan proses terakhir sebelum sampah diserahkan kepada mitra daur ulang.

Kemasan-kemasan yang sudah bersih dan dikelompokkan berdasarkan warna kemudian akan masuk ke tahap pencacahan.

Kemasan kemudian akan dicacah menggunakan mesin khusus. Di Waste 4 Change, proses berakhir di sini.

Sampah yang telah dicacah kemudian akan dikeringkan dan dibersihkan sebelum diberikan kepada mitra daur ulang.

Dalam satu hari (dengan durasi kerja delapan jam), total keseluruhan sampah yang diproses oleh Waste 4 Change bisa mencapai sekitar 2-3 ton, loh.

Baca juga: Jepang Gunakan Pakaian Bekas Daur Ulang untuk Seragam Tim Olimpiade

Jumlah sampah kemasan kosmetik dan produk perawatan dari The Body Shop yang dikelola oleh Waste 4 Change jumlahnya terbilang fluktuatif. Namun, rata-rata mencapai 3.700 kilogram.

"Itu angka yang lumayan. Berarti kesadaran konsumen The Body Shop lumayan baik," ujar Andri.

Nah, bagaimana dengan kemasan-kemasan kosong kosmetik dan produk perawatanmu?

Sudahkah dikelola dengan baik di tangan yang tepat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com