Profesor Ganna Bilousova dan James DeGregori, ahli dermatologi, menambahkan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Jepang ini memberikan "pembuktian prinsip" yang berfungsi untuk memperlambat proses penuaan.
Namun, mereka menenkankan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk menentukan mekanisme persaingan sel dalam jaringan lain, dan untuk mengidentifikasi senyawa yang mampu membalikkan penuaan pada organ lain.
Nishimura menambahkan, temuan dari riset yang dipimpinnya ini suatu hari nanti bisa menghasilkan prospek terciptanya krim atau tablet yang dirancang untuk menghentikan kerusakan kulit sekaligus mendukung perbaikannya.
"Kami akan bekerja sama dengan perusahaan farmasi atau kosmetik untuk penggunaan klinis bahan kimia," katanya.
Oleh kerena itu, Nishimuran dan tim yang terlibat dalam penelitiannya akan juga akan berfokus pada organ epitel lain untuk mengetahui (apakah) kompetisi yang sama dapat mendasari pemeliharaan jaringan jangka panjang serta penuaan organ.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.