Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2019, 08:12 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masih lekat di ingatan, wajah sumringah seorang Ani Yudhoyono ketika hadir di tengah pameran tenun akhir tahun 2018 lalu.

Penampilannya amat segar dengan busana jingga dan anting-anting warna senada.

Istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu memang sejak dulu sangat menyukai kain daerah.

Dari sekian banyak kain yang dimilikinya, kain daerah khas Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Palembang adalah favoritnya.

"Dari NTT luar biasa bagus-bagus, banyak sekali. Saya senang motif Sumba."

"Apalagi kalau sudah tahu ada cerita di balik tenunnya, saya makin tertarik," kata Ani saat sela pameran yang diselenggarakan di Pacific Place, Jakarta itu.

Ani sudah sejak muda mengoleksi kain daerah. Ini berawal dari kebisaan ibunya mengenakan kain.

Baca juga: Ani Yudhoyono Koleksi Kain Daerah sejak Remaja

Menjadi istri petinggi TNI membuat ibu Ani, Sunarti Sri Hadiyah, punya kesempatan berkeliling ke banyak daerah.

Apalagi ayah Ani, Sarwo Edhie Wibowo, kemudian menjabat duta besar. Kain pun turut diperkenalkan ke negara-negara lain sebagai bagian dari budaya tradisional Indonesia.

Ani kelak juga mendapatkan kesempatan untuk pergi ke banyak daerah dan mengoleksi lebih banyak batik ketika menjabat Ibu Negara untuk dua periode.

"Saya bukan hanya satu daerah saja, tapi ketika jadi istri Presiden bisa ke seluruh daerah. Inilah mungkin keuntungan saya daripada ibu saya."

"Punya lebih banyak kesempatan untuk bisa mengenali Indonesia dan wastra dari seluruh daerah," kata wanita bernama lengkap Kristiani Herrawati itu.

Dari setiap kunjungan, Ani mengoleksi satu atau dua kain, hingga akhirnya kain yang dimilikinya banyak sekali.

Saking banyaknya, ia pun tak lagi ingat berapa jumlah kain yang ada di lemari rumahnya.

Dengan apik, kain-kain tersebut dijajar rapi dalam lemari. Beberapa kain dipajang bergantian.

Di sela-sela kesibukannya, Ani meluangkan waktu untuk memandangi dan mengagumi kecantikan kain-kain tersebut.

Baca juga: Ketua DPR Akan Pimpin Upacara Pelepasan Jenazah Ani Yudhoyono di Cikeas

"Saya pandangi, ini kok bagus banget ya. Ada yang saya pajang, tapi ada juga yang saya pakai," tutur dia.

Kecintaan Ani terhadap kain Nusantara bahkan dituangkannya dalam bentuk buku.

Di antaranya lewat buku berjudul "Batikku: Pengbdian Cinta Tak Berkata" dan "Berkebaya Ala Ani Yudhoyono".

"Sampai saya waktu itu bikin buku saking cintanya sama tenun maupun batik."

"Itu dua warisan budaya Indonesia yang luar biasa yang harus kita cintai, lestarikan dan sampaikan kepada dunia," ucap dia.

"Tularkan" kecintaan pada keluarga dan dunia

 

Istri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono ketika menghadiri pameran dan bazar tenun Cita Tenun Indonesia di Pacific Place, Jakarta, Kamis (15/11/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Istri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono ketika menghadiri pameran dan bazar tenun Cita Tenun Indonesia di Pacific Place, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Upaya melestarikan kain daerah salah satunya dilakukan Ani dengan cara menggunakan kain ketika datang ke banyak tempat.

Ia juga berusaha menyesuaikan kain yang digunakan dengan daerah yang dikunjunginya.

Sebab, Ani menilai apresiasi terhadap para perajin kain daerah serta masyarakat lokal juga bisa membangkitkan semangat mereka untuk turut melestarikan kain daerahnya.

"Misalnya Kalimantan Tengah, saya berusaha pakai wastra dari Kalimantan tengah. Ke NTT, saya pakai dari NTT."

"Supaya rakyat di sana juga melihat oh ibu Ani walaupun bukan dari NTT tapi menggunakan kain dari NTT," kata dia.

Baca juga: Trik Padukan Perhiasan dengan Kain Tenun

Ia juga kerap menggunakan kain daerah ketika menghadiri acara penting atau pertemuannya dengan delegasi dari negara-negara lain.

Mulai dari perayaan 17 Agustus, momentum lebaran, hingga kunjungan luar negeri.

Kebiasaan mengenakan kain daerah juga ditanamkan Ani di lingkup keluarga.

Ani turut mensyukuri kreativitas anak bangsa yang terus menghasilkan karya-karya mode dan produk batik yang kekinian, sehingga penggunanya tak terbatas pada usia tertentu saja.

Bahkan cucu termudanya, Gayatri Idalia Yudhoyono, yang lahir pada Januari 2018 lalu juga cukup sering dipakaikan baju dengan kain daerah.

Baca juga: SBY Bercerita Saat-saat Terakhir Ani Yudhoyono Sebelum Menghadap Khalik

"Sekarang mungkin dia enggak mengerti, orangtua pakaian pokoknya dia pakai saja. Tapi saya kira dengan dari kecil dibiasakan pakai, lama-lama dia akan terbiasa pakai," tuturnya.

Mengajak masyarakat ikut melestarikan kain daerah baginya memang dimulai dari diri sendiri, yakni dengan rutin mengenakan kain batik.

"Semua harus ada usaha. Enggak bisa kita suruh pakai tapi kita sendiri enggak mau pakai. Jadi segala sesuatu harus diberikan contoh oleh kita-kita yang lebih senior."

"Yang muda juga harus mau. Tapi kalau sudah menganggap kuno, lebih suka barang-barang dari luar negeri yaa itu lama-lama bisa punah. Jadi saya harap semua bisa melestarikan," kata Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com