Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2019, 10:10 WIB
Reni Susanti,
Wisnubrata

Tim Redaksi

“Kemanapun aku pergi seperti jejak tanah. Aku ga selalu lihat ke atas. Langit bagus, tapi tanaman juga bagus,” katanya.

Sebagai volunteer ia banyak belajar dari orang pedalaman. Mereka hidup sangat sederhana, bersinggungan dengan alam, sangat menghargai alam, dan menikmati setiap detik hidupnya.

Tato yang ada di tubuhnya seperti memberi kekuatan untuk melawan dirinya yang pengen super cepat dan menginginkan banyak hal.

Tato ini seolah membantunya menahan diri bahwa kesederhaan itu menimbulkan kebahagiaan untuk dirinya dan orang di sekelilingnya.

Tato Mentawai

Menurut sejumlah literatur, bagi suku Mentawai, seni rajah ini merupakan pakaian dan roh kehidupan. Mereka mentato tubuhnya sejak zaman logam, 1500 SM-500 SM atau yang tertua di dunia.

Ragam motif tato atau titi yang dilukis tidak sembarang. Bagi mereka motif itu identitas yang menggambarkan tanah asal, status sosial, hingga seberapa hebat seorang pemburu.

Di lihat dari sisi makna, tato Mentawai adalah keseimbangan hidup. Sebagaimana yang mereka yakini, semua yang hidup memiliki roh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com