Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bayi Senang Menarik-narik Rambutmya Sendiri?

Kompas.com - 04/07/2019, 20:27 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Romper

Mengamati kebiasaan bayi bisa menjadi bahan diskusi ketika bertemu dengan dokter anak tentang masalah tersebut.

Namun, menarik-narik rambut juga bisa merupakan tanda masalah serius.

Menurut Mayo Clinic, penyakit menarik rambut atau Trikotilomania adalah penyakit mental yang melibatkan rasa ingin menarik rambut dari kulit kepala, alis atau area lainnya secara berulang dan tak tertahankan. Jika hal itu yang dialami bayi Anda, usahakan menghentikannya.

Baca juga: Para Ayah, Rajinlah Berkomunikasi dengan Bayi di Kandungan

Situs Trich Stop melaporkan bahwa meski Trikotilomania sering dialami anak usia 9 hingga 13 tahun, Trikotilomania bisa terbentuk pada usia berapapun.

Dari laporan yang ada, kasus Trikotilomania bahkan telah menyerang anak mulai usia 1 tahun.

Meskipun gejalanya bervariasi dalam tingkat keparahan, lokasi di tubuh dan respons pengobatan, namun kebanyakan anak dengan Trikotolimania menarik rambut cukup banyak daripada yang normal, bahkan ada yang sampai mengalami kebotakan pada satu titik. Seperti kehilangan alis, bulu mata, bulu kemaluan, atau bulu ketiak.

Trikotilomania diobati melalui terapi perilaku kognitif (CBT) dan bentuk terapi CBD yang disebut habit reversal therapy.

Untuk mencegahnya, pelajari beragam emosi dan apa saja yang memicu mereka menarik-narik rambut.

Beberapa dokter mungkin menyarankan metode lama dengan menggunakan plester di sekitar kuku dan jari atau memakaikan topi, sehingga menutupi rambut mereka.

Namun, Trikotilomania sangatlah jarang. Pahamilah pola kebiasaan bayi ketika menarik rambut dan catat waktu-waktunya.

Jangan ragu meminta bantuan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut apakah kebiasaan tersebut berbahaya bagi bayi Anda.

Baca juga: Kipas Angin atau AC untuk Bayi, Mana yang Lebih Aman?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com