Jika kita bukan tipe orang yang beraktivitas di pagi hari, tak perlu khawatir. Scott mengatakan dirinya juga tak selalu berolahraga di pagi hari.
Temukan waktu yang paling nyaman untukmu dan membuatmu bisa patuh dalam menjalaninya. Jangan lupa untuk memberi insentif pada dirimu jika telah mencapai target tertentu.
"Misalnya kamu menargetkan olahraga tiga kali seminggu. Jika kamu bisa melakukannya sebulan penuh, berilah dirimu sendiri hadiah misalnya alat-alat penunjang olahraga atau makanan enak," kata dia.
Nah, ada beberapa cara lainnya yang juga bisa kamu lakukan untuk mengembalikan motivasi olahraga yang hilang, menurut personal trainer Hannah Lewin:
Mendaftarkan diri ke kelas olahraga adalah ide yang bagus ketika motivasi olahraga kita minim. Jika memungkinkan, mintalah instruktur di sana untuk membimbing dan memotivasimu, sehingga kamu bisa menyelesaikan target kebugaran yang disusun.
Jangan khawatir akan berat mengikuti kelas kebugaran yang ada. Sebab kelas-kelas olahraga ada bermacam-macam dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
Mengajak teman membuat olahraga kita lebih akuntabel. Kita akan cenderung jarang menolak ajakan teman berolahraga. Selain itu, kita juga punya kesempatan lebih untuk bersosialisasi.
Berolahraga sebelum beraktivitas akan membuat perasaan kita lebih baik dan lebih semangat. Kita cenderung akan lebih produktif dan jika hari kerja kita lebih panjang, kita tak perlu khawatir melewatkan sesi olahraga.
Memasukkan jadwal olahraga ke dalam buku harian, seperti memastikan waktu olahragamu berjalan sesuai rencana. Berolahraga pada hari-hari yang sama juga bisa membantu membangun rutinitas.
Menyewa jasa personal trainer adalah cara yang paling akuntabel. Mereka akan menyusun program individual untukmu dan juga memberi motivasi, sehingga kamu bisa mencapai target kebugaranmu.
Sementara itu, mantan pemain rugby Inggris yang juga Kepala Nutrigenomik di Muhdo Health, James Brown punya cara sendiri untuk memotivasi kliennya.
Pertama, adalah memberikan informasi yang benar dan perencanaan olahraga personal bagi klien.
"Cobalah memahami bagaimana tubuh kita merespons setiap tipe olahraga secara berbeda dan mengoreksinya akan memberikan motivasi tersendiri pada klien," kata James.
Poin berikutnya adalah mengatur target. Target sekecil apapun penting untuk memberikan kemajuan.
"Target yang kecil namun mudah diraih akan lebih mudah untuk dipenuhi dan membuat kita termotivasi, daripada target besar yang tampak sulit dicapai," ujarnya.