Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2019, 11:30 WIB
Wisnubrata

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sedih atau panik rasanya jika kita mendengar salah satu kerabat, keluarga atau bahkan diri sendiri divonis terkena kanker.

Namun ingat, jangan sampai kesedihan atau rasa panik malah membuat kita salah dalam mengambil keputusan dan cara berpikir.

Walau berat, ada beberapa hal yang sebaiknya dipilih untuk dilakukan. Apa saja itu? Menurut Prof. dr. Hasbullah Thabrany, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, berikut langkah yang harus dipilih agar tidak salah paham .

1. Jangan Stres

Stres dapat memicu gangguan atau kekacauan mental dan emosional, sehingga jika terus menerus dibiarkan akan menyebabkan turunnya daya tahan tubuh (antibody).

Tidak ada salahnya menceritakan dahulu pada orang-orang paling dekat, seperti lingkungan keluarga atau sahabat untuk meminta dukungan agar tidak terpendam dan membantu hati menjadi tenang dan semangat.

2. Konseling

Pemberian bimbingan oleh yang ahli seperti psikolog atau konselor memiliki peran penting dalam meningkatkan pemahaman dalam mengambil sikap sekaligus juga memicu kepercayaan diri saat divonis kanker.

“Kalau masih terjadi ketakutan-ketakutan ya konseling, sekarang kan psikolog banyak. Mereka lebih tau bagaimana mengatur emosional, kalau memang nasib kurang bagus dan mendpaat ujian itu coba dulu pahami, baca, tanya juga dokter juga tidak apa-apa, jangan dipendam,” kata Prof. dr. Hasbullah Thabrany saat selesai press coference “Indonesia Goes Pink 2019” di Jakarta Pusat, Rabu, 31 Juli 2019.

3. Cari informasi

Internet saat ini sangat memudahkan kita untuk mendapatkan informasi. Karenanya tidak ada salahnya mulai dari sekarang belajar untuk mengetahui gejala dan cara menyikapinya. Namun jangan juga sampai tertelan informasi-informasi yang tidak benar. Jika masih ada keraguan tetap datang ke dokter.

“Dulu informasi itu masih terbatas sehingga orang tidak tahu gejala dan cara menghadapinya, jadi orang banyak yang udah stadium 4 baru datang ke dokter, lalu berobat. Ya jelas itu kan tinggal nunggu beberapa bulan, sehingga menghasilkan stigma, oh kanker itu mah tinggal beberapa bulan lagi," ujar Prof. dr. Hasbullah Thabrany.

4. Pola Makan yang Bernutrisi

Menurut Hasbullah Thabrany jika kita tidak memperhatikan asupan makanan, sama saja memancing daya tahan tubuh menurun sehingga makin mudah sel kanker ganas itu menyebar.

Jadi sangat penting tetap mengonsumsi makanan-makanan yang bervitamin, seperti buah-buahan dan sayur, agar metabolisme menjadi lebih bagus.

“Sebetulnya badan kita penuh oleh tentara yaitu daya tahan tubuh ibarat sebuah negara yang dipenuhi oleh tentara. Kalau tentaranya tidur terus, maka tubuh tidak bisa bertahan terhadap serangan penyakit,” katanya.

Ia pun tidak lupa mengingatkan, agar kita memperhatikan riwayat alergi yang dimiliki, misalnya alergi dingin,debu atau angin, maka harus dihindari biar daya tahan tubuh tetap mendukung.

5. Olahraga

Bukan berarti jika divonis kanker kita tidak bisa berolahraga. Malah menggerakkan badan untuk mengeluarkan keringat sangat penting agar antibody tetap bertahan di dalam tubuh.

“Karena kalau kurang olahraga sirkulasi darah jadi lambat, kalo jadi lambat antibody yang ada nggak bisa bergerak cepat. Jangan takut bilang kecapean, minimal 3 kali 1 jam dalam seminggu berlari atau olahraga yang membakar 500 kalori per hari,” ujar Hasbullah Thabrany. (Nishya Gavrila)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com