KOMPAS.com - Bicara soal olahraga yang efektif dalam urusan lebih banyak membakar kalori, maka rekomendasi terbanyak adalah latihan interval intensitas tinggi (HIIT).
Sesi HIIT biasanya melibatkan gerakan-gerakan yang cepat, keras, dan kelas-kelas yang seolah "menghukum" untuk berlatih seintensif mungkin.
Semua otot tubuh pun mendapat bagian untuk dilatih.
Ya, HIIT memang memiliki banyak manfaat. Namun, metode latihan ini belum tentu bekerja untuk semua orang.
Selain itu, olahraga terlalu keras juga berpotensi memberikan tekanan terlalu besar pada sendi-sendi tubuh, sehingga lebih rawan cedera.
Baca juga: Hindari, 6 Kesalahan Umum Saat Melakukan HIIT
Itulah mengapa ada baiknya jika sesi HIIT diseling dengan latihan intensitas rendah.
Jenis latihan ini cocok untuk orang-orang yang baru saja cedera, orang tua, atau jika kamu sekadar ingin mencari hari istirahat untuk memulihkan tubuh.
Olahraga intensitas rendah juga memiliki banyak manfaat terhadap kebugaran, kekuatan, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Jika biasanya kamu merasa "dihukum" oleh olahraga-olahraga intensitas tinggi, latihan intensitas rendah bisa menjadi jawabannya.
Sebab, salah satu faktor motivasi terbesar agar kita bisa menjalankan olahraga secara konsisten adalah menikmatinya.
Jadi, jika kamu tidak menikmati HIIT, kamu cenderung tidak akan melakukannya secara konsisten dalam jangka waktu lama.
Nah, apa saja sih manfaat dari latihan intensitas rendah ini?