Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2019, 11:55 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber Kompas TV,

Pada 12 Mei 2019, karya ilmiah tentang tanaman Bajakah dilombakan di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, dan meraih medali emas dan keluar sebagai juara nasional.

Karya ilmiah tentang tanaman Bajakah kembali meraih emas dalam ajang World Invention Creativity Olympic di Korea Selatan pada 28 Juli 2019.

Awal mula uji coba

Awalnya, tanaman Bajakah diolah dengan proses sederhana.

Hasil olahan tanaman Bajakah diuji ke tikus putih yang telah disuntikkan sel tumor oleh ahli.

Setelah itu, tikus diberi minuman rebusan air Bajakah.

Dalam 30 hari, sel tumor pada tikus putih berangsur mengecil selama 30 hari.

Uji laboratorium membuktikan sel tumor pada tikus menghilang dalam 60 hari dan tidak muncul lagi.

Uji laboratorium resmi di Universitas Lambung Mangkurat membuktikan tanaman Bajakah mengandung senyawa penyembuh kanker yang berlimpah.

Sementara itu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (12/8/2019), untuk memastikan Bajakah benar bisa menyembuhkan kanker pada manusia dibutuhkan sejumlah fase dan tahapan.

Hal itu dikatakan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof Dr dr Aru Sudoyo. Ia mengatakan, mengklaim bajakah sebagai obat penyembuh kanker perlu lebih dari sekadar uji coba terhadap tikus.

"Karena ujicoba terhadap tikus dan manusia itu berbeda," kata Prof Aru. 

Baca juga: 11 Cara Mencegah Kanker Tanpa Biaya yang Besar

Pengolahan Bajakah sebagai obat kanker

Untuk mengolah tanaman Bajakah menjadi obat kanker, prosesnya dilakukan melalui pengeringan dengan bantuan matahari.

Setelah itu, cacah tanaman yang telah mengering. Kemudian, tumbuk hingga menjadi bubuk dan rebus.

Satu gram bubuk Bajakah direbus dengan air selama 30 menit dan minum air rebusan tersebut sebagai pengganti air minum setiap hari.

Rasa rebusan air Bajakah memiliki warna seperti teh dan rasa yang hambar. Namun, hanya mengonsumsinya dalam dua bulan mampu menghilangkan tumor.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Sumber Kompas TV,
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com