Sebenarnya, tanaman Bajakah sebagai penyembuh kanker telah lama digunakan oleh nenek moyang suku Dayak secara turun temurun.
Akan tetapi, belum pernah ada penelitian ilmiah yang membuktikan khasiatnya.
Hingga 2018, tiga orang siswa SMA 2 Palangkaraya melakukan penelitian terhadap tanaman Bajakah untuk tugas ekstrakurikuler.
Pada Mei 2019, tanaman Bajakah diuji di laboratorium Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Dari hasil uji resmi laboratorium terbukti tanaman Bajakah mengandung banyak sekali zat penyembuh kanker.
Pada 12 Mei 2019, karya ilmiah tentang tanaman Bajakah dilombakan di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, dan meraih medali emas dan keluar sebagai juara nasional.
Karya ilmiah tentang tanaman Bajakah kembali meraih emas dalam ajang World Invention Creativity Olympic di Korea Selatan pada 28 Juli 2019.
Awal mula uji coba
Awalnya, tanaman Bajakah diolah dengan proses sederhana.
Hasil olahan tanaman Bajakah diuji ke tikus putih yang telah disuntikkan sel tumor oleh ahli.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.