Lutein. Kita bisa memperoleh manfaatnya dengan mengonsumsi sayuran hijau, seperti sayur kale dan sayur bayam. Lutein juga bisa ditemukan pada brokoli, jagung, pepaya, dan jeruk.
Likopen, yang terkandung dalam buah dan sayuran berwarna merah atau merah muda. Dengan mengonsumsi anggur, semangka, aprikot, dan tomat, yang kayak likopen.
Mangan, yang bisa didapatkan dari biji-bijian, gandum, sayuran hijau, teh, dan kacang polong.
Katekin, yang bisa didapatkan dengan menyeduh teh hijau.
Zeanxantin. Kita dapat memperoleh molekul antioksidan ini di brokoli, sayur bayam, sayur kale, kuning telur, serta anggur.
Polifenol. Kita bisa memperolehnya dari berbagai kelompok makanan, seperti cengkeh, cokelat hitam, buah beri-berian, apel, ceri, plum, kacang polong, kacang almond, kacang kenari, sayur bayam, bawang merah, tempe, tofu, teh hijau, dan teh hitam.
Baca juga: Antioksidan dalam Cokelat Panas Lebih Banyak dari Teh Hijau
Mengonsumsi makanan yang kaya dengan senyawa antioksidan, sangat penting untuk kesehatan. Namun, jangan berlebihan dalam mengonsumsinya.
Molekul antioksidan yang berlebih dalam tubuh, dapat membuat keracunan, bahkan malah mempercepat kondisi stres oksidatif, yang dapat merusak sel tubuh. Keadaan ini dikenal dengan paradoks antioksidan.
Oleh sebab itu, kita dianjurkan untuk menghindari suplemen antioksidan dengan dosis yang terlalu tinggi.
Konsumsi variasi makanan dengan senyawa antioksidan di atas, lebih baik daripada suplemen. Berbagai molekul antioksidan dalam makanan, bersinergi untuk melindungi kesehatan kita.
Walau begitu, mereka yang mengalami defisiensi vitamin atau nutrisi tertentu, tetap dapat mengonsumsi multivitamin. Selalu konsultasikan dengan dokter, mengenai suplemen yang ingin dikonsumsi, terutama jika menjalani pengobatan tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.